Politik
Mendagri Tegaskan, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Bukan Belajar Militeristik

Mendagri Tito Karnavian saat memberikan pembekalan peserta retret kepala daerah di Akmil Magelang. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Sebanyak 961 kepala daerah terpilih yang sudah dilantik Presiden Prabowo wajib memgikuti pembekalan atau istilahnya retret di Akmil Magelang pada 21-27 Februari 2025.
Meski demikian, ada sejumlah kepala daerah yang menunda ikut retret atas permintaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaitan dengan ditahannya Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian selaku pimpinan retret menegaskan, retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah bukan belajar militeristik. Namun, untuk melatih kedisiplinan.
“Nah, kita belajar dari Akmil bukan soal militeristiknya, tetapi ada nilai-nilai penting yang juga berlaku di dalam dunia kehidupan swasta, soal disiplin, tepat waktu,” kata Tito saat ditemui seusai membuka retret pembekalan kepala daerah di Lembah Tidar Akmil, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga : Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan, Semua Kepala Daerah Jawa Barat dari PDIP Tetap Ikut Retret
Dikatakan Tito, melalui retret diharapkan kepala daerah akan terbiasa tepat waktu. Pasalnya, ia pernah menghadiri acara di daerah yang jam pelaksanannya molor karena kurang disiplinnya pejabat.
“Kita coba mengubah kegiatan ini selama seminggu di sini, di tempat kerja masing ketika, misalnya jam 09.00 WIB ya betul jam 09.00 WIB mulai, jangan mundur-mundur lagi. Di daerah saya pernah undangan jam 09.00 WIB, mulai jam 12.00 WIB, ini kan tidak bagus,” ucapnya.
Menurutnya kedisiplinan dibutuhkan dalam dunia kerja baik di instansi swaswa maupun birokrasi pemerintahan.
“Itu di dunia swasta pun, materi tentang kedisiplinan, on time pada waktu kegiatan, kebersihan, itu semua jadi materi pelajaran penting di dunia swasta, apalagi di birokrasi seperti ini,” ujar Tito.
Tito menyinggung banyak kepala daerah yang tidak memprioritaskan kebersihan lungkungan di daerahnya. Untuk itu selama retret, hal itu akan didisiplinkan.
“Ada juga yang daerah itu autopiloting, pemimpinnya enggak peduli kepada kebersihan sampah dan yang lain, dan akibatnya merusak lingkungan,” ucapnya.
Baca Juga : Cermati Dinamika Politik Nasional, Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Putar Balik Tidak Ikut Retret di Akmil
Tito menekankan kebersihan dan kedisiplinan harus menjadi program penting yang harus diwujudkan oleh kepala daerah.
“Nah, ini juga saya minta dijadikan program penting. Ditambah dengan, spesifik bahwa Presiden menyampaikan untuk perbaikan kebersihan toilet-toilet di ruang-ruang publik bandara, dermaga, terminal, di mal, di mana pun di ruang publik itu. Sekolah, kantor harus bersih. Standarnya kering dan tidak berbau. Itu standarnya,” tambahnya.
Selain itu, Tito bilang kegiatan retret kepala daerah sangat penting lantaran menjadi momentum bagi kepala daerah untuk saling mengenal.
Dengan demikian koordinasi lintas wilayah bisa terjalin dan diharapkan kepala daerah dapat mengimplementasikan program kerja secara efisien.
“Kepala daerah enggak bisa bekerja sendiri. Gubernur enggak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan bupati, wali kota. Bupati, wali kota enggak bisa bekerja tanpa dukungan dari gubernur. Antarbupati juga enggak bisa bekerja sendiri,” pungkas Tito saat membuka retret kepala daerah.***