Politik
Elektabilitas Khofifah-Emil Tertinggi di Pilgub Jatim, Kalahkan Risma-Gus Han
FAKTUAL-INDONESIA : Elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak paling tinggi di antara calon lainnya. Bahkan jaraknya juga sangat jauh.
Elektabilitas Khofifah-Emil berdasarkan survei Litbang Kompas mencapai 52,5 persen. Sedangkan elektabilitas Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 20,9 persen dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya 3,8 persen.
Baca Juga : Elektabilitas Petahana Khofifah-Emil Dardak Masih Tinggi di Pilgub Jawa Timur
“Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak berpeluang menjalani periode kedua pemerintahannya dengan kokohnya tingkat keterpilihan mereka,” dikutip Harian Kompas, Jumat (15/11/2024).
Litbang Kompas juga mencatat keunggulan Khofifah-Emil dari segi popularitas atau keterkenalan. Popularitas pasangan itu mencapai 90,1 persen.
Sementara itu, Risma-Gus Hans hanya dikenal 63,3 persen responden. Kemudian, Luluk-Lukman hanya dikenal 18,8 persen responden.
Litbang Kompas melihat keunggulan Khofifah-Emil tak lepas dari soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di akar rumput. Sebagian besar pemilih partai-partai KIM Plus mendukung Khofifah-Emil.
“Barisan koalisi KIM plus terbukti masih mampu menjaga soliditas pemilihnya dibandingkan dengan pemilih PKB, PDI-P, dan Hanura,” demikian pernyataan Litbang Kompas.
Mereka menambahkan, “Lebih dari setengah pemilih PKB justru mengalihkan dukungannya kepada Khofifah-Emil dan hanya menyisakan sekitar 6 persen dukungan kepada Luluk-Lukmanul yang diusung partainya.”
Baca Juga : Khofifah Indar Parawansa Kembali Masuk Deretan 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia
Survei dilaksanakan 2-7 November dengan melibatkan 800 orang responden. Margin of error survei ±3,46 persen. Survei ini dibiayai penuh oleh Harian Kompas.
Survei LSI Denny JA juga mencatat keunggulan telak Khofifah-Emil. Elektabilitas pasangan itu mencapai 67 persen pada survei 27 Oktober-3 November.
Elektabilitas Risma-Gus Hans 19,1 persen, sedangkan Luluk-Lukman 2,1 persen. Ada 0,6 persen suara tidak sah dan 11,2 persen responden yang belum memutuskan atau tidak menjawab.***