Politik
Andika Perkasa dan Hendi Tak Akan Gelar Kampanye Akbar Jelang Pilkada Jateng

Andika Perkasa dan Hendi tak akan gelar kampanye akbar dengan berbagai pertimbangan. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Sisa 6 hari lagi waktu untuk kampanye tak akan digunakan oleh pasangan cagub dan cawagub Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) untuk gelar kampanye akbar.
Sejauh ini pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1 ini memang masih tertinggal tipis dari cagub Ahmad Luthfi.
“Dengan berbagai pertimbangan, partai memutuskan tidak membuat kampanye akbar,” kata Calon Wakil Gubernur Jateng Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu (17/11/2024).
Menurut dia, pasangan calon nomor urut 1 ini akan melanjutkan rangkaian kampanye per daerah pemilihan dengan jumlah massa maksimal 5.000 orang.
Baca Juga : Pasangan Andika Perkasa dan Hendi Unggul Tipis dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin Berdasarkan Survei Saiful Mujani Research
Hendi mengatakan bahwa metode kampanye akan lebih fokus masuk ke tengah masyarakat.
Dikatakan pula bahwa seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah telah didatangi pasangan Andika-Hendi selama masa kampanye yang sudah berjalan.
“Mungkin ada kecamatan yang belum sempat kami datangi. Ini menjadi pekerjaan rumah nanti jika kami terpilih,” tambahnya.
Sementara itu Pasangan Calon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen menggelar kampanye di Kabupaten Blora.
Mantan Presiden RI Joko Widodo hadir dalam kampanye pasangan calon nomor urut 2 tersebut.
Kampanye diisi dengan pawai yang diikuti mantan Presiden Joko Widodo bersama pasangan Luthfi-Yasin di jalan protokol menuju Alun-Alun Blora.
Baca Juga : Andika Perkasa Umumkan Tim Pemenangannya di Pilgub Jateng Dipimpin Cucu Pendiri NU
PIlgub Jawa Tengah diikuti oleh dua pasangan calon (penyebutan sesuai dengan nomor urut peserta pilkada), yakni pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diusung oleh PDI Perjuangan dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara.
Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen diusung gabungan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia, dengan total suara sah 13,7 juta suara.***