Connect with us

Olahraga

Olimpiade Paris 2024: Gregoria Akui Terlalu Lamban Baca Perubahan Se-Young, Siap Laga Perebutan Perunggu

Avatar

Diterbitkan

pada

Olimpiade Paris 2024: Gregoria Akui Terlalu Lamban Baca Perubahan Se-Young, Siap Laga Perebutan Perunggu

Gregoria Mariska Tunjung dapat pelukan dari An Se-Young usai laga semifinal. (Foto: PBSI)

FAKTUAL-INDONESIA: Gregoria Mariska Tunjung blak-blakan mengaku tetap bersyukur bisa melaju sampai babak semifinal ajang pesta olahraga terakbar Olimpiade Paris 2024.

“Mungkin mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan,” kata Gregoria usai kalah dari An Se-Young (Korsel) di semifinal cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Paris 2024.

Menurut Gregoria, dirinya sesungguhnya punya peluang bagus sesudah menang di game pertama. ” Pastinya dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua,” ucap Gregoria. “Tapi dengan pola yang dia ubah, aku rasa itu ga bisa bikin aku nyaman. Aku terlalu lama untuk adjustnya itu loh, terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia ingihnkan, jadi malah jadi terbalik,” lanjut Gregoria.

Baca Juga : Olimpiade Paris 2024: Gregoria Belum Berhasil Tembus Permainan Se-Young, Bulutangkis Gagal Pertahankan Tradisi Emas

Ditambahkan Gregoria, untuk jadi seorang juara harusnya bisa lebih siap lawan siapan pun. “Mungkin aja iya, seorang juara kayanya mau lawan apapun, kayanya harus dilawan juga ya, mau tipe nyerang, tipe cepat, tipe lambat, atau rally yang kuat sekalipun seperti An Se-young,” ucap Gregoria. ” Harusnya kalau memang seorang juara harusnya bisa melakukan itu. Cuman tadi yang sangat disayangkan itu sih, aku di game kedua terlalu lama untuk membaca dan cari celah melawan balik. Aku terlampau lamban dengan perubahan main dia, dan itu sangat nyaman untuk dia mengatur aku,” tambahnya.

Se-Young Matang Banget

Advertisement

Gregoria akui Se-Young sebagai pemain matang banget. “Sebenarnya baca sih baca, aku rasa dia mateng banget untuk menerapkan pola itu,” kata Gregoria. “Sedangkan aku, di game pertama keliatan banget aku nyerang enak. Dia mungkin mainnya gak seperti aku, dia satu-satu gitu. Dia udah siap dengan serangannya gitu jadi aku kaya tumpul gitu rasanya. Mungkin di saat itu aku harus mengubah, oke tiga pola aku main apa tiga pola aku main apa, kalau enggak seharusnya coba terus gitu, ” terangnya.

Gregoria akui dirinya tadi masih terpaku. “Oke game pertama aku main kaya gini, jadi aku gini terus,”ucap Gregoria. “Sebenarnya mungkin lebih ke aku, udah gak mikirin hasilnya. Apapun yang aku lakukan aku mau coba aja. Aku udah gak mikirin pengen gimana, aku gak mau kalah gitu aja. Sayang banget aku kalau udah main sampai semifinal olympic, kaya gak mencoba apapun. Jadi kaya di game 3 aku udah ketinggalan jauh banget, 3-11, aku mencoba untuk, oke apapun yang aku lakuin aku mau nantang aku untuk ngelakuin lebih, ”beber Gregoria.

Walau terhenti di semifinal, Gregoria mengaku tak boleh menyesal karena masih ada laga perebutan medali perunggu.

Baca Juga : Gregoria Mariska Gagal ke Final Bulu Tangkis Olimpiade Paris

“Kayanya aku gak boleh menyesali kekalahan ini,” tutur Gregoria. “Untuk belajar pastinya, mau lawan He Bingjao ataupun Carolina Marin, dua-duanya kidal dan dua-duanya bagus. Itu adalah tantangan tersendiri buat aku, karena udah di semifinal. Ini perebutan medali, ini sangat penting buat aku, aku mau mikir gimana persiapan besok, berusaha sekeras mungkin untuk dapat medali,” tekad Gregoria.****

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement