Olahraga
Asian Games 2022 Hangzhou: Juara Bertahan Jonatan Christie Tumbang, Anthony Ginting Melenggang
FAKTUAL-INDONESIA: Juara bertahan tunggal putra yang juga andalan Skuad Merah Putih, Jonathan Christie, langsung tumbang dipenampilan perdana dimana rekannya Anthony Sinisuka Ginting justru melenggang pada nomor peserorangan cabang bulutangkis Asian Games 2022 Hangzhou China, Selasa (3/10/2023), di Binjiang Gymnasium Hangzhou, China.
Jonatan tumbang setelah harus mengakui keunggulan lawannya Chou Tien Chen ( Chinesse Taipei) dengan dua game langsung 17-21, 17-21. Sedangkan rekannya Anthony Ginting melenggang sesudah menekuk perlawanan Wang Tzu Wei (Chinesse Taipei) juga melalui dua game 21-16, 21-11.
“Hari ini coba langsung fokus menerapkan dan mematangkan strategi yang sudah dirancang dari sebelum bertanding,” kata Anthony. “Dan kami berdua sudah sering bertemu juga jadi kurang lebih sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Saya dan tim kan sudah terbiasa mengikuti turnamen back to back jadi ketika di turnamen pertama hasilnya kurang memuaskan harus cepat-cepat move on di turnamen berikutnya. Kalau saya pribadi tidak terlalu terganggu dengan kekalahan di beregu karena saya tahu semua sudah mencoba yang terbaik,” imbuhnya.
Menurut Anthony, ada 2-3 hari untuk kembali menyiapkan segala sesuatunya. “Bukan hanya latihan teknik tapi fokusnya, mentalnya dan moodnya,”aku Anthony. “Dari pertandingan pertama di beregu kemarin jujur belum bisa terlalu in juga, dari pergerakan dan pukulan tidak senyaman hari ini. Hari ini mungkin karena sudah ada adaptasi dari sana, lebih enak mainnya. Semoga dari dua pertandingan ini, ke depan bisa lebih baik lagi,” sambungnya.
Sedang Jonatan usai tersingkir mengaku tetap bersyukur. “Pertama harus tetap bersyukur walau hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan memang hari ini saya bermain kurang baik,” ungkap Jonatan. “Sebenarnya ada beberapa kali sudah menemukan ritme dan tempo permainan tapi banyak juga melakukan kesalahan sendiri jadi lawan yang tadinya sudah mulai bisa saya kejar poinnya tapi berbalik lagi. Hal ini yang perlu saya perbaiki lagi ke depannya karena memang satu poin krusial,” jelasnya.
Ditambahkan Jonatan, feel mainnya di lapangan memang berasa masih beberapa kali kurang percaya diri. “Saya dan pelatih sudah diskusi setelah kekalahan di beregu untuk bermain lebih rileks lagi, lebih enjoy lagi di perorangan,” aku Jonatan. “Saya juga hari ini sudah mencoba yang terbaik lalu lebih tenang tapi saya akui ketegangan itu timbul beberapa kali. Evaluasinya lebih ke arah non-teknis karena dari di lapangannya ngerasa kurang bisa nikmatin permainan. Ini memang salah satu pertandingan besar dan saya rasa ini yang membuat saya tertekan. Kalau di pertandingan Open yang rutin, kan tidak sebesar ini, termasuk dari sisi ketegangan. Ini yang harus saya perbaiki dan cari solusinya ke depan,” tambahnya.
Jonatan jadi satu-satunya wakil Indonesia yang tumbang. Sementara wakil lainnya di sektor ganda putri dan tunggal putri berhasil melibas lawan masing-masing untuk tetap menjaga asa.
Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti melenggang sesudah membungkam pasangan Lui Lok Lok/NG Wing Yung (Hong Kong China) melalui straight game 21-14, 21-14.
“Alhamdulillah dengan hasil hari ini, kami bisa bermain baik. Kami sudah mempersiapkan diri pertandingan demi pertandingan,” tutut Apriyani.
@Besok lawan Yuki (Fukushima)/Sayaka (Hirota), kami fokus di mental pikirannya. Harus siap main capek, kami harus taktis dan menyiapkan berbagai pola variasi,” terangnya.
Sedang Fadia mengaku dirinya sudah tahu arah angin. “Kalau penyesuaian karena kemarin sudah main beregu, kami sudah lebih tahu arah angin dan karakter bolanya,” aku Fadia. “Tadi sempat hilang-hilang poin karena lawan main nothing to lose di akhir-akhir sementara kami banyak mati sendiri,” sambungnya.
Tentang laga selanjutnya, Fadia menuturkan sudah sering ketemu dengan pasangan Jepang yang akan jadi lawan. “Kami sudah sering bertemu Yuki/Sayaka jadi sudah mengenal kekuatan masing-masing,” ungkap Fadia. Di sini bolanya berat jadi kami harus konsisten dan siapkan tenaga. Mau bermain apapun, berapa lama pun mesti siap. Kebetulan saya, kak Apri, Ana dan Tiwi berada di satu unit yang sama di perkampungan atlet, kami saling mendukung satu sama lain. Termasuk saat dapat undian yang tidak mudah seperti di sini.Latihan juga selama di sini intensif ya, tidak ada kendur jadi kami di ganda putri sudah siap untuk melawan siapapun,” jelasnya. ****