Connect with us

Olahraga

Olimpiade 2024 Paris: Hanya Satu Gregoria, Teruslah Bergelora

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Pemain bulutangkis Indonesia Gregoria  Mariska Tunjung (kanan) hari ini, Minggu (4/8/2024) akan berlaga mengadapi unggulan utama An e-young dari Korea Selatan pada semifinal tunggal putri Olimpiade 2024 Paris, Prancis sedangkan Diananda Choirunisa dan Lalu Muhammad Zohri tersisih di panahan dan atletik, Sabtu. (NOC Indonesia)

Pemain bulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) hari ini, Minggu (4/8/2024) akan berlaga mengadapi unggulan utama An e-young dari Korea Selatan pada semifinal tunggal putri Olimpiade 2024 Paris, Prancis sedangkan Diananda Choirunisa dan Lalu Muhammad Zohri tersisih di panahan dan atletik, Sabtu. (NOC Indonesia)

FAKTUAL INDONESIA: Tidak pelak lagi bagi Kontingen Indonesia pada Olimpiade tahun 2024 Paris, Prancis, hari ini, Minggu (4/8/2024), titik perhatian dan harapan tertuju pada Gregoria  Mariska Tunjung.

Bukan saja karena Gregoria menjadi satu-satunya atlet bulutangkis yang tersisa namun juga dialah satu-satu atlet Indonesia yang akan berlaga hari ini. Gregoria akan menghadapi unggulan utama An Se-young dari Korea Selatan pada semifinal tunggal putri.

Bagaimana khans Gregoria melawan pemain ulet dari Negeri Ginseng itu? Bila melihat dari rekor pertemuan kedua pemain maka Gregoria jelas akan berat untuk menaklukan An se-young. Pasalnya, dalam tujuh pertemuan terakhir, Gregoria belum pernah menang atas An se-young.

Namun dalam dunia olahraga, apa pun bisa terjadi. Kejutan dan keajaiban bisa muncul bagi yang berjuang tak kenal menyerah diiringi dengan penampilan tanpa beban.

Kejadian terakhir bisa ditengok peada nasib yang menimpa tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting ketika melawan pemain tuan rumah Toma Junior Popov. Ginting lebih diunggulkan karena termasuk pemain unggulan dan Popov bukan unggulan. Namun Popov lewat penampilan tak kenal menyerah mampu membalik posisi itu ketika bertarung di lapangan menjadi kemenangan.

Advertisement

Untuk semangat tanding tentu Gregoria tidak perlu diragukan lagi. Ketenangannya juga terlihat mantap dalam dua penampilan terakhir ketika mampu melewati kondisi kritis menjadi kemenangan.

Greagoria sendiri sudah bertekad untuk tampil semaksimal mungkin dan habis-habisa melawan An se-young yang di perempatfinal menang 15-21, 21-17, 21-8 atas wakil Jepang Akane Yamaguchi..

“An Se Young pastinya adalah lawan yang susah. Saya mau berusaha sebaik mungkin menampilkan yang terbaik yang saya punya,” kata Gregoria. “Saya tidak akan memikirkan hasilnya tapi saya ingin berjuang sekuat tenaga.” lanjutnya.

Selain berjuang sekuat tenaga, Gregoria diharapkan bisa mekoni laga dengan tanpa beban. Tidak perlu terlalu terbebani dengan status sebagai satu-satunya pemain bulutangkis Indonesia yang masih bertahan. Bagaimana pun semua sudah menyaksikan Gregroria sudah mampu menempuh perjalanan lebih baik dibanding pemain bulutangkis Indonesia lainnya yang kini mendapat kepercayaan membela nama bangsa dan negara di Paris.

Langkah Gregoria menjadikannya sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang lolos ke semifinal Olimpiade setelah 16 tahun silam, setelah terakhir kali dicapai Maria Kristin Yulianti pada 2008.

Advertisement

“Ini adalah pencapaian yang bagus untuk saya tapi kembali lagi saya tidak mau terlalu berpuas diri,” tuturnya.

Jadi tetaplah bergelora di lapangan Gregoria.

Diananda dan Zohri

Jika saja tidak ada kemenangan Gregroia 25-23, 21-9 atas Ratchanok Intanon di Porte de La Chapelle Arena, Paris, maka Sabtu akan berlalu tanpa kemenangan bagi Kontingen Indonesia.  Pasalnya, wakil Indonesia di panahan, Diananda Choirunisa terhenti di perempatfinal nomor recurve perseorangan putri dan Lalu Muhammad Zohri juga terisish di nomor 100 m putra atletik.

Langkah atlet panahan Indonesia, Diananda Choirunisa terhenti di babak perempat final Olimpiade Paris 2024.

Advertisement

Seperti dikutip dari antaranews.com, Diananda yang turun di nomor individu recurve putri gagal membungkam atlet panahan tuan rumah, Prancis, Lisa Barbelin usai takluk dengan skor 5-6 pada babak perempat final di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Sabtu malam WIB.

Diananda melangkah ke babak perempat final nomor individu recurve putri usai mengatasi perlawanan Bhajan Kaur dari India di babak eliminasi 1/8 Olimpiade Paris 2024 melalui babak shoot over dan menang dengan skor 6-5.

Kekalahan Diananda di babak perempat final nomor individu recurve putri ini sekaligus memupus asa tim Merah Putih untuk mencicipi medali usai pada nomor individu recurve putra, mixed tim dan tim putri gagal memasuki podium.

Sementara itu pelari putra andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri mengatakan dirinya kesulitan menghadapi jeda waktu yang singkat dari laga kualifikasi ke ronde satu yang membuat penampilannya tidak maksimal pada Olimpiade Paris 2024.

“Sebenarnya tadi saya sudah lumayan panas, beda dengan yang awal. Cuma yang jadi masalah tadi terlalu mepet saja waktunya dari kualifikasi ke ronde pertama,” ujar Zohri dalam siaran pers Komite Olimpiade Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Advertisement

Saat berlaga pada babak pendahuluan (preliminary), Zohri berhasil finis di posisi kedua kedua dengan catatan waktu 10,35 detik di belakang pelari Saint Kitts dan Nevis Harris Naquille yang mencatatkan 10,33 detik.

Hasil itu membuatnya lolos ke babak pertama nomor lari 100 meter putra. Dalam laga lanjutan, Zohri berhasil memperbaiki catatan waktunya menjadi 10,26 detik namun finis di posisi keenam sehingga perjuangannya kandas sebelum ke semifinal. ***

Lanjutkan Membaca