Connect with us

Olahraga

Begini Keuntungan Kombinasi F2F dan Online yang Diterapkan di Kejuaraan Bridge Junior Eropa

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Oleh : Bert Toar Polii

FAKTUAL-INDONESIA: Kemajuan teknologi telah merubah banyak sendi kehidupan manusia dan itu tidak bisa dihindari.

Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta kehidupan dunia seperti tanpa batas melalui komputer jaringan (internet) yang tersebar di seluruh penjuru dunia (Abdul Kadir, 2003; 371).

Hal ini juga terjadi pada cabang olahraga bridge dimana bermain bridge online telah merasuk para penggemar bridge di se antero dunia.

Platform Bridge Base Online sampai kebobolan karena awalnya disediakan untuk 10.000 pemain per hari, saat pandemi covid 19 membludak sampai anggotanya menjadi 80.000 pemain.

Advertisement

Selanjutnya karena hampir semua klub bridge dan turnamen bridge hampir dua tahun tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat kebijaksanaan “work from home” maka penggemar bridge beralih bermain online.

Platform bridge online yang awalnya hanya ada dua yang popular, Bridge Base Online dan Fun Bridge akhirnya bertambah dengan Real Bridge, Love Bridge, Gems Bridge dan lain-lain.

Dari Indonesia sendiri nantinya akan muncul Pocket Bridge karya anak bangsa Faiz dari Jawa Timur.  Semoga nantinya Bridge Pocket bisa bersaing dengan platform bridge online yang sudah muncul duluan.

Selama mudah digunakan dan selangkah lebih maju dari yang lain apalagi berbiaya murah maka pasti bisa bersaing.

Setelah Eropa sukses disusul Amerika Serikat mengkombinasikan turnamen bridge online dengan F2F atau face to face maka pada Kejuaraan Junior Eropa yang sedang berlangsung di Veldhoven Belanda muncul ide baru.

Advertisement

Kalau waktu Kejuaraan Eropa kombinasinya adalah kejuaraan berlangsung online tapi peserta yang mewakili negaranya harus berkumpul di suatu tempat dan bermain menggunakan komputer atau tab. Platform yang digunakan adalah Love Bridge.

Indonesia juga pernah ikut event seperti ini pada bulan Desember 2021 dimana semua pemain berkumpul di Hotel Aryaduta bertanding online melawan negara-negara anggota zone VI Asia Pacific Bridge Federation.

Di Amerika Serikat lain lagi, peserta berkumpul disatu tempat yang sama tapi tidak duduk satu meja berempat  hanya berada di ruangan yang sama. Yang duduk di satu meja hanya dua pemain dan pemain bermain menggunakan computer atau TAB.

Terbaru yang dilakukan di Kejuaraan Junior Eropa. Peserta bertanding layaknya mengikuti turnamen seperti biasa. Ada meja dengan tirai ada board yang akan dimainkan.

Yang tidak ada seperti biasanya adalah bidding box, penghitung skor bridgemate, baki tempat menaruh board dan bidding yang dilakukan.

Advertisement

Fungsinya digantikan oleh 4 TAB yang disediakan untuk keempat pemain. Jadi keempat pemain akan mengetik bidding yang dilakukan sehingga berakhir kemudian declarer akan memainkan kontrak seperti biasanya.

Apa keuntungannya? Pertama pemain  diberikan kesempatan membuat koneksi dan teman baru, memahami dan belajar dari satu sama lain dan memiliki waktu yang baik dengan orang-orang yang tidak selalu ada di dekat kita. Ada banyak persahabatan terjadi sampai  seumur hidup dan lintas batas.

Semoga pada turnamen ini kita semua memiliki kesempatan untuk membuat yang baru dan memperkuat yang sudah ada, kata Johan Pieters, President of the Dutch Bridge Federation

Kedua hal baru dalam kejuaraan ini adalah penggunaan kotak penawaran digital. Jika semuanya berjalan dengan baik, kita tidak hanya tidak membutuhkan kotak penawaran tradisional lagi tetapi juga bisa kita lakukan tanpa baki dan bridgemate.

Juga jalannya penawaran  akan tersedia pada semua papan dan ini membantu pemain, pelatih melakukan evaluasi, kata Eric Laurant Presiden Liga Bridge Eropa.

Advertisement

Ketiga dari sisi biaya juga lebih murah apalagi jika kita hanya menggunakan 1 TAB di setiap meja bukan seperti saat ini.

Menurut Ir Iskandar dari Quick Trick hal ini bisa dilakukan.

Kalau ini terjadi maka ada penghematan yang cukup banyak. Sebab harga 4 bridge mate, 4 bidding box dan baki sekitar Rp 5 juta. Jika menggunakan TAB yang seharga Rp 1 juta ada penghematan yang besar.

Mungkin karya ini suatu saat bisa diwujudkan di salah satu turnamen bridge di Indonesia. ***

•           Bert Toar Polii – pemain nasional bridge yang mendapat Satya Lencana olahraga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) merangkap pelatih, jurnalis dan di PB Gabsi sebagai Ketua Bidang Humas

Advertisement

Lanjutkan Membaca