Ibu Kota
Pameran Tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Dibatalkan, Gegara Lukisan Mirip Jokowi?

Pelukis Yos Suprapto batal memamerkan 30 lukisannya di Galeri Nasional Jakarta. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Pameran tunggal seniman Yos Suprapto yang seharusnya dibuka pada Kamis malam (19/12/2024) di Galeri Nasional, Jakarta dibatalkan. Pihak Galeri Nasional menyatakan bahwa pameran tunggal Yos Suprapto ditunda dengan alasan teknis yang tidak dapat dihindari.
Namun beredar kabar bahwa pameran ditunda karena Yos Suprapto menampilkan lukisan mirip Jokowi. Total ada 5 lukisan mirip Jokowi yang rencananya ikut dipamerkan.
Pameran yang awalnya akan menampilkan 30 karya lukis tersebut dibatalkan di detik-detik sebelum pembukaan dan para pengunjung sudah pada berdatangan. Pintu Galeri Nasional tiba-tiba ditutup dan lampu dimatikan, menandai pameran tersebut dibatalkan.
Baca Juga : Ajang Tahunan Art Moments Jakarta, Hadirkan 40 Galeri Seni Dunia
Galeri Nasional akhirnya buka suara melalui unggahannya di Instagram, menyatakan bahwa pameran tunggal Yos Suprapto ditunda dengan alasan teknis yang tidak dapat dihindari.
Netizen menilai, alasan Galeri Nasional tidak jujur. Alhasil, akun media sosialnya dibanjiri dengan cibiran dan hujatan dari netizen yang mengetahui alasan sebenarnya di balik pembatalan pameran tunggal Yos Suprapto. Yaitu karena 5 karya lukisan yang disebut-sebut mirip Jokowi ditolak Galeri Nasional melalui kuratornya.
Sebelumnya, seniman lukis Yos Suprapto mengekspresikan kekecewaannya karena 5 karyanya ditolak untuk dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta dengan alasan tidak sesuai dengan tema dan dianggap terlalu vulgar dalam menyampaikan pesan lewat lukisan.
Baca Juga : Program Integrasi dan Galeri Huni JAKHABITAT, Pemprov DKI Tingkatan Kuantitas dan Kualitas Hunian
Yos Suprapto sama sekali tidak setuju jika karya lukisannya yang disiapkan selama satu tahun belakangan dianggap tidak sesuai dengan tema. Dia justru menganggap 5 lukisan tersebut melengkapi narasi dari 25 lukisannya yang lainnya.
Dari pada kehilangan keutuhan narasi atas pesan yang hendak disampaikan, Yos Suprapto lebih memilih membatalkan pameran tunggalnya dan membawa pulang karya-karyanya tersebut ke Jogjakarta.***