Internasional
Trump Sebut Zelensky Diktator dan Perintahkan Gerak Cepat Amankan Perdamaian atau Kehilangan Ukraina

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika bertemu di Trump Tower di New York City, AS, 27 September 2024
FAKTUAL INDONESIA: Maksud hati ingin mendamaikan perang antara Ukraina dan Rusia namun kenyataannya Presiden Amerika Serikat Donal Trump justru perang kata-kata dengan Predien Ukraina Volodymyr Zelensky.
Bahkan Trump mengecam dengan keras dan pedas Zalensky dengan menyebut pemimpin Ukraina itu sebagai diktator tanpa pemilu.
Kemudian Trump di platform media sosial Truth Social miliknya menulis: “Seorang Diktator Tanpa Pemilu, Zelenskiy sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki Negara lagi”.
Trump berbicara beberapa jam setelah Zelensky membalas tuduhannya bahwa Ukraina bertanggung jawab atas invasi skala penuh Rusia tahun 2022, dengan mengatakan presiden AS terjebak dalam gelembung disinformasi Rusia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan tidak seorang pun dapat memaksa negaranya untuk menyerah. “Kami akan mempertahankan hak kami untuk hidup,” kata Sybiha pada X.
Baca Juga : Kemenlu Beri Pendampingan 2 WNI yang Ditahan di AS Akibat Kebijakan Trump
Masa jabatan lima tahun Zelensky seharusnya berakhir pada 2024 tetapi pemilihan presiden dan parlemen tidak dapat diadakan di bawah darurat militer, yang diberlakukan Ukraina pada Februari 2022 sebagai respons terhadap invasi Rusia.
Zelensky, yang bertemu dengan utusan Trump untuk Ukraina Keith Kellogg di Kiev pada hari Rabu, mengatakan ia ingin tim Trump memiliki “lebih banyak kebenaran” tentang Ukraina, sehari setelah Trump mengatakan Ukraina “tidak seharusnya memulai” konflik dengan Rusia.
Pemimpin Ukraina mengatakan pernyataan Trump bahwa tingkat persetujuannya hanya 4% adalah disinformasi Rusia dan bahwa setiap upaya untuk menggantikannya akan gagal.
“Kami punya bukti bahwa angka-angka ini sedang dibahas antara Amerika dan Rusia. Artinya, Presiden Trump… sayangnya hidup di ruang disinformasi ini,” kata Zelensky kepada TV Ukraina.
Jajak pendapat terbaru dari Institut Sosiologi Internasional Kiev, dari awal Februari, menyebutkan 57% warga Ukraina mempercayai Zelensky.
Kurang dari sebulan dalam masa jabatannya, Trump telah mengubah kebijakan AS terhadap Ukraina dan Rusia, mengakhiri upaya Washington untuk mengisolasi Rusia atas invasinya ke Ukraina melalui panggilan telepon Trump-Putin dan pembicaraan antara pejabat senior AS dan Rusia.
Baca Juga : Donald Trump Hari Ini Berlakukan Tarif kepada Kanada, Meksiko dan China, Konsumen Amerika Justru Khawatir
Pertemuan Trump-Putin
Trump mengatakan ia mungkin akan bertemu Putin bulan ini. Kremlin mengatakan bahwa pertemuan semacam itu mungkin memerlukan waktu persiapan yang lebih lama, tetapi dana kekayaan negara Rusia mengatakan pihaknya memperkirakan sejumlah perusahaan AS akan kembali ke Rusia paling cepat pada kuartal kedua.
Di Moskow, Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina tidak akan dihalangi dari perundingan perdamaian tetapi keberhasilan akan bergantung pada peningkatan tingkat kepercayaan antara Moskow dan Washington.
Putin, berbicara sehari setelah Rusia dan AS mengadakan pembicaraan pertama tentang cara mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun itu, juga mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menyiapkan pertemuan puncak dengan Trump, yang menurut kedua pria itu mereka inginkan.
“Namun kita berada dalam situasi yang tidak cukup jika hanya bertemu, minum teh, minum kopi, duduk, dan berbincang tentang masa depan,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Kita perlu memastikan bahwa tim kita menyiapkan isu-isu yang sangat penting bagi Amerika Serikat dan Rusia, termasuk – tetapi tidak hanya – terkait jalur Ukraina, agar dapat mencapai solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” katanya.
Baca Juga : Duh! Topi Istri Donald Trump Saat Pelantikan Jadi Ejekan di Dunia Maya
Pemerintah Ukraina dan Eropa tidak diundang ke pembicaraan hari Selasa di ibu kota Saudi, yang memperbesar kekhawatiran mereka bahwa Rusia dan Amerika Serikat mungkin akan membuat kesepakatan yang mengabaikan kepentingan keamanan vital mereka.
Putin mengatakan tidak ada pihak yang mengecualikan Ukraina dari perundingan dan oleh karena itu tidak perlu ada reaksi “histeris” terhadap perundingan AS-Rusia.
Trump mengatakan Eropa harus meningkatkan upaya untuk menjamin kesepakatan gencatan senjata. Zelensky telah mengusulkan pemberian hak kepada perusahaan-perusahaan AS untuk mengekstrak mineral berharga di Ukraina sebagai imbalan atas jaminan keamanan AS, tetapi mengindikasikan bahwa Trump tidak menawarkan hal itu. ***














