Connect with us

Internasional

Prajurit Mengamuk di Kamp Angkatan Darat Cagayan de Oro Filipina, 5 Tentara Tewas

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Salah satu dari lima korban jiwa dalam penembakan prajurit yang mengamuk di Camp Evangelista di Cagayan de Oro City, Filipina

Salah satu dari lima korbantewas dalam penembakan prajurit yang mengamuk di Camp Evangelista di Cagayan de Oro City, Filipina

FAKTUAL-INDONESIA: Prajurit Johmar Villabito mengamuk dengan melakukan penembakan massal di kamp Evangelista Angkatan Darat di Kota Cagayan de Oro, Filipina, Sabtu (11/2/2023) pagi.

Insiden tersebut mengakibatkan 5 (lima) tentara tewas termasuk Johmar Villabito yang ditembak mati oleh Pvt Mark Anthony Aguinid dan Pfc Josiah Estrada.

Menurut laporan, penembakan massal tersebut terjadi pada dini hari pukul 1 pagi menurut Mayor Francisco Garello Jr., juru bicara Divisi Infanteri ke-4. Nama-nama korban masih dirahasiakan pada waktu pers.

“Ini mengakibatkan kematian empat…tentara kami dan melukai satu lainnya…Tersangka menggunakan senapan M16. Tersangka menembak para korban saat mereka sedang tidur,” kata Garello dalam campuran bahasa Filipina dan Inggris dalam wawancara dengan media .

“Pelaku juga meninggal dalam insiden tersebut.”

Advertisement

Dalam pernyataan terpisah Sabtu, Divisi Infanteri ke -4 Angkatan Darat  dan Kantor Polisi Kota Cagayan de Oro mengatakan Villabito pertama kali menerobos masuk ke tempat tidur Sersan. Rogelio Rojo, Cpl Bernard Rodrigo, Pfc Pangeran Kevin Balaba dan Prajurit Joseph Tamayo dan membunuh mereka satu demi satu dengan senjata api dinasnya dalam serangan yang meninggalkan Sersan Braulio Macalos terluka parah.

Keempat tentara yang terbunuh dan Villabito adalah anggota Batalyon Layanan Markas Besar ID ke-4, di bawah Mayor Jenderal Wilbur Mamawag.

Aguinid dan Estrada bersama-sama berhasil menetralisir Villabito yang juga tewas di tempat akibat beberapa luka tembak.

Garello mengatakan bahwa mereka masih belum bisa memastikan motif di balik tindakan tersangka dan belum bisa memastikan rumor yang beredar bahwa kekerasan itu terkait hubungan.

Komandan 4ID, Mayjen Wilbur Mamawag, kini telah membentuk tim penyelidikan untuk menyelidiki masalah tersebut.

Advertisement

Setelah awalnya menembaki empat tentara yang sedang tidur, pria bersenjata itu diduga melanjutkan ke ruangan lain yang akhirnya menyebabkan kematiannya. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement