Politik
Pilpres 2024: Dari Amerika Serikat Mencuat Duet Kejutan Airlangga – Zulhas
FAKTUAL-INDONESIA: Kejutan baru dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Kedua partai yang mempunyai kekuatan memenuhi ambang batas memajukan calon presiden pada Pemilu 2024 siap memajukan ketua umum masing-masing sebagai capres dan cawapres. Duet Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dinilai mumpuni sebagai Capres dan Cawapres 2024.
Sesuai dengan raihan suara pada Pemilihan Umum 2019, duet Golkar yang meraih suara 17.229.789 dan PAN 9.572.623, mempunyai modal kuat untuk menghadirkan kejutan pada Pilpres 2024. Raihan itu memenuhi ambang batas 22,43 persen atau telah melewati syarat ambang batas 20 persen dari jumlah kursi DPR.
Tampilnya pasangan Airlangga – Zulhas akan membuat ada empat pasangan Capres – Cawapres yang maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelummya sudah muncul bakal calon presiden Anies Baswedan (diusung Partai Nasdem, Demokrat dan PKS), Prabowo Subianto (Gerindra dan PKB) dan Ganjar Pranowo (PDIP dan PPP). Airlangga – Zulhas bisa mengubah skenario Pelpres menjadi dua putaran.
Mencuatnya duet Airlangga – Zulhas merupakan kejutan dari pertemuan Airlangga dan Zulhas di Amerika Serikat. Airlangga yang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Zulhas sebagai Menteri Perdagangan bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri pertemuan Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) di Amerika Serikat (AS). Rombongan Indonesia yang tiba di AS, Kamis (25/5/2023), disambut Duta Besar RI untuk AS, Rosan Roeslani.
Momen itu dibagikan langsung oleh Airlangga di akun twitter @airlangga_hrt.
“Kamis sore ini waktu Detroit, Amerika Serikat, saya dan delegasi Indonesia, khususnya dari Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan tiba di Detroit Metropolitan Airport. Kami disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat,” tulis Airlangga dalam twettnya.
Airlangga seperti dilansir medcom.id mengatakan gabungan Golkar dan PAN punya tiket untuk berkompetisi di Pilpres 2024.
“Kami memang sejak lama bersama-sama kuat dan yang paling penting punya tiket. Kami sejak awal di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Komunikasi sangat baik dan guyub,” kata Airlangga, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 26 Mei 2023.
Dia mengaku hubungannya dengan Zulhas pun baik. Keduanya sering bertukar pikiran untuk masalah bangsa.
“Di kabinet, saat ini kami sama-sama di bidang ekonomi,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Zulhas. Dia mengaku punya kecocokan selama ini bekerja sama dengan Airlangga.
“Hubungan kami berdua sangat panjang dan dekat. Chemistry-nya selalu positif dan saling menguatkan dalam kerja, baik politik maupun pemerintahan,” kata dia.
Maju Bersama
Sementara itu masih dalam pantauan medua, CNNIndonesia.com melansir, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin mengungkapkan salah satu hasil pertemuan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Amerika Serikat (AS) adalah membahas soal skenario maju bersama pada kontestasi politik 2024.
Fikri mengatakan skenario itu muncul usai terjadi ‘perdebatan’ di internal PAN. Keduanya dijagokan maju lantaran PAN dan Golkar bisa mendaftarkan capres dan cawapres sendiri usai mengantongi 22,43 persen atau telah melewati syarat ambang batas 20 persen dari jumlah kursi DPR.
“Tentu membahas soal capres 2024. Membahas skenario baru, kenapa PAN dan Golkar tidak kita mengusung sendiri?. Kemudian kita kaji skenario itu. Misalnya asumsinya Ganjar satu pasang, Anies satu pasang, lalu Prabowo satu pasang, kenapa kita tidak mengajukan juga?,” kata Fikri, Jumat (26/5/2023).
Dengan skenario itu, maka Fikri menilai potensi Pilpres 2024 dua putaran akan semakin besar terjadi. Kendati demikian, PAN hingga saat ini menurutnya masih membuka peluang untuk mendukung Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.
PAN menurutnya masih terus mengkaji tiga skenario Pilpres 2024 yang saat ini mereka kantongi. Pertama, mendukung Prabowo; kedua, mendukung Ganjar; dan ketiga memasangkan Airlangga-Zulhas. Fikri pun mentargetkan dalam waktu dekat PAN mampu mendeklarasikan sosok capres yang akan mereka usung.
“Memang semuanya itu akan dikaji matang semua sisi. Tetapi memang kita sih berharap dalam awal-awal bulan Juni itu ada keputusan agar kita segera menentukan sikap agar kader di seluruh Indonesia mendapatkan kepastian sosok capres,” ujarnya.
Sebelumnya Waketum PAN Yandri Susanto menyebut pasangan Airlangga – Zulhas sebagai salah satu opsi yang sedang digodok matang partainya, karena mendorong kader terbaik partai merupakan sesuatu yang rasional.
“Salah satu yang sedang kami pertimbangkan serius. Kader partai tentu membawa coat-tail effect yang kuat baik untuk Golkar dan PAN,” tuturnya.
Gayung pun bersambut. Golkar menyambut baik langkah PAN tersebut.
“Terima kasih kepada PAN yang telah memunculkan nama Pak Airlangga Hartarto sebagai capres dan juga Pak Zulhas sebagai cawapresnya,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
Golkar- PAN bisa melenggang mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Total Gabungan jumlah kursi kedua parpol ini adalah 129 kursi atau 22,43 persen jumlah total kursi di parlemen.Partai Golkar sendiri saat ini memiliki total kursi parlemen 85 atau sebesar 14,78 persen. Sedangkan, PAN memiliki 44 kursi atau 7,65 persen jumlah total kursi di parlemen.
Pilihan Rasional
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, menilai duet Airlangga – Zulhas sebagai pilihan yang rasional dan menenuhi syarat ambang batas.
“Airlangga-Zulhas merupakan pasangan yang sangat realistis dan sudah menggenapi ambang batas presiden 20 persen,” ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno.
Adi mengatakan Airlangga dan Zulhas bisa memberikan coattail effect bagi kedua partainya di Pemilu 2024. Namun, belum dapat dipastikan besarannya.
Sementara itu, Rektor Paramadina Didik J Rahbini menyampaikan Airlangga-Zulhas merupakan pasangan yang klop dan saling melengkapi. Menurut dia, keduanya telah menunjukkan kerja yang baik di bidang ekonomi dalam pemerintahan.
“Tantangan pemerintahan ke depan adalah persoalan ekonomi,” ujar dia. ***