Connect with us

Selebritis

Film ‘Blonde’, Penonton Hanya Sanggup Tonton 20 Menit

Avatar

Diterbitkan

pada

Marilyn Monroe, tetap dikenang hingga saat ini. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Film biopik ‘Blonde’ jadi perbincangan hangat di sosial media. Film sepanjang 3 jam 20 menit ini menimbulkan banyak pro dan kontra. Film ini dibuat berdasarkan novel Marilyn Monroe yang merupakan simbol seks Hollywood saat itu.

Blonde adalah sebutan Marilyn Monroe yang fenomenal saat itu. Ia adalah seorang aktris, model dan penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat.

Dikenal karena perannya sebagai karakter jenaka “si pirang yang bodoh”, ia menjadi salah satu simbol seks terpopuler pada 1950-an dan awal 1960-an dan menjadi lambang perubahan sikap terhadap seksualitas pada era tersebut.

Banyak penonton mengaku hanya sanggup menonton film tersebut 20 menit pertama hanya karena banyak adegan memilukan dan kejam.

“Belum sampai 20 menit dan aku sama sekali tak bisa menikmati film baru Marilyn Monroe,” tulis netizen.

Advertisement

Rata-rata dari komentar mereka disebabkan karena banyaknya adegan yang memilukan dan kisah tragis yang dialami oleh sang simbol seks Hollywood yang diperankan oleh Ana de Armas itu.

“Aku menyaksikan 20 menit awal #blonde dan langsung mengecek Twitter untuk melihat apakah tak cuma aku yang merasa menjijikan melihatnya,” sindir netizen lain.

“Nyoba nonton @netflix Blonde. Gak sanggup (nonton) lebih dari 20 menit dari (durasi) hampir 3 jam. 20 menit awal benar-benar kejam dan memilukan,” tulis lainnya.

Pemeran film itu, Adrien Brody, buka suara. Dalam wawancaranya bersama The Hollywood Reporter ia terang-terangan menyebutkan jika film itu memang sedikit berbeda dan menghadirkan rasa traumatik bagi penontonnya.

“Saya pikir karena (film ini) diceritakan dalam sudut pandang orang pertama, film ini entah bagaimana berhasil menjadi pengalaman traumatis, karena Anda ada di dalam dirinya, perjalanannya dan kerinduannya serta keterasingannya di tengah semua itu. pujian ini,” ungkapnya.

Advertisement

“(Blonde) itu berani, dan butuh waktu lama untuk dicerna. Dan saya pikir itu bertentangan dengan persepsi publik tentang hidupnya (Marilyn Monroe),” tambahnya.

Selain itu peraih Oscar itu juga memuji sang sutradara Andrew Dominik.

“Saya pikir Andrew adalah sutradara yang sangat berani, dan dia adalah seseorang yang saya rindukan untuk bekerja dengannya selama bertahun-tahun. Dan saya suka apa yang dia lakukan,” paparnya.

Pujian juga disematkan pada sang bintang utama. Aktor yang berperan sebagai suami ketiga Monroe, Arthur Miller, mengaku kagum dengan kemampuan akting Ana de Armas dan menyebutnya brilian.

Sebelumnya Ana de Armas juga mengaku siap secara mental jika nantinya adegan-adegan di film itu viral di internet. Meski ia merasa jijik, tapi menurutnya itu sesuatu yang bisa dikendalikan.

Advertisement

Nama Marilyn Monroe hingga kini tetap dikenang dalam sejarah perfilm-an dunia, terutama Amerika. Dia ditemukan tewas pada 6 Agustus 1962.

Selain foto telanjang di kalender, Marilyn terkenal akan karyanya di industri film, lika-liku kehidupan pribadinya, hingga rumor perselingkuhannya dengan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.

Dia pernah menikah tiga kali, namun semuanya berakhir dengan perceraian. Aktris ini mengalami perjalanan karier naik-turun, hingga mendapatkan bantuan psikiater pada 1961.***

Advertisement
Lanjutkan Membaca