Connect with us

Politik

Suryo Paloh Tegaskan, Tak Akan Pecat Jhonny Plate sebagai Kader NasDem

Avatar

Diterbitkan

pada

Suryo Paloh Ketua Umum NasDem tegaskan tidak pecat Jhonny Plate.(ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Kasus yang menyeret Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G. Plate yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek BTS, tak terkait Partai NasDem.

Menurut Ketum NasDem Surya Paloh, pihaknya selalu mengacu pada azas praduga tak bersalah. Ia juga menegaskan tidak ada pemecatan terhadap Plate di partai.

“Terkait dengan status Johnny Gerald Plate sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Partai NasDem menyatakan bahwa tidak ada pemecatan terhadap yang bersangkutan dengan mengacu pada azas praduga tak bersalah dengan mendalami proses hukum,” kata Surya Paloh dalam keterangan persnya kepada wartawan, Kamis (18/5/2023).

Paloh juga menginstruksikan para kader untuk tidak mudah terprovokasi atas kasus ini.

“Menginstruksikan kepada seluruh kader dan jajaran pengurus di seluruh tingkatan untuk tidak terpancing terhadap segala bentuk provokasi terkait kasus ini,”

Advertisement

Paloh meminta kadernya untuk tetap fokus dalam berorganisasi. Dia mengatakan kemenangan di Pemilu 2024 tetap menjadi fokus NasDem.

“Fokuslah pada kerja-kerja organisasi dan politik Partai utamanya dalam rangka pemenangan Pemilu 2024 mendatang,” katanya.

Korupsi BTS Kominfo
Kasus korupsi ini terkait proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022. Kasus ini diduga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengungkap hasil perhitungan jumlah kerugian keuangan negara tersebut diserahkan ke Kejaksaan Agung. Total kerugian negara sebesar Rp 8.032.084.133.795 (Rp 8 triliun).

“Berdasarkan semua yang kami lakukan dan berdasarkan bukti yang kami peroleh, kami telah menyampaikan kepada Pak Jaksa Agung kami menyimpulkan terdapat kerugian keuangan negara sebesar Rp 8.032.084.133.795 (triliun),” kata Yusuf Ateh, dalam konferensi pers, Senin (15/5).

Advertisement

Kerugian keuangan negara tersebut terdiri atas tiga hal, yakni biaya kegiatan penyusunan kajian pendukung, mark up harga, dan pembayaran BTS yang belum terbangun. Dalam kasus ini telah ditetapkan lima tersangka.

1. AAL selaku Direktur Utama Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika.
2. GMS selaku Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia.
3. YS selaku Tenaga Ahli Human Development Universitas Indonesia Tahun 2020.
4. MA selaku Account Director of Integrated Account Department PT Huawei Tech Investment.
5. IH selaku Komisaris PT Solitech Media Sinergy.***

 

 

 

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement