Politik
Bobby Tak Bisa Dukung Gibran di Pilgub Jateng, Karena Ini
FAKTUAL-INDONESIA : Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tak bisa mendukung kakak iparnya, Gibran Rakabuming Raka di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) karena satu alasan. Apa itu?
Seperti diketahui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belakangan digadang-gadang untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng.
Terkait hal itu, Bobby tidak banyak menanggapi isu itu. Dia hanya berkelakar bahwa dirinya tidak bisa mendukung Gibran menjadi Gubernur di Pilkada 2024 nanti.
“Dukungannya, saya nggak bisa dukung kalau Gubernur Jateng,” kata Bobby usai menjadi narasumber dalam Talkshow Industri Kreatif di Medan, Selasa (16/5/2023).
Bobby mengatakan dirinya tidak bisa mendukung Gibran karena dirinya merupakan warga Kota Medan, bukan warga Jawa Tengah.
“KTP saya, KTP Medan,” sambungnya.
Untuk diketahui, nama Gibran kerap muncul di bursa Pilgub Jateng maupun di Pilgub DKI Jakarta.
Putra sulung Presiden Jokowi ini juga cukup moncer menjadi kandidat calon gubernur Jateng menggantikan Ganjar Pranowo yang sudah menjabat Gubernur Jateng 2 periode.
Melihat survei Charta Politika pada 14-19 Februari 2022 lalu nama Gibran cukup moncer ketika disandingkan dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Gubernur Jateng Taj Maimoen.
Survei ini melibatkan 1.090 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dan dilakukan via wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan ketat. Margin of error +/-2,97% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berikut hasilnya:
● Gibran Rakabuming Raka 28,5%
● Taj Yasin Maimoen 11,3%
● Hendrar Prihadi 6,0%
● FX Hadi Rudyatmo 3,7%
● Sudirman Said 3,6%
● Achmad Husein 3,4%
● Rustriningsih 2,2%
● Komjen Condro Kirono 1,7%
● Lainnya 2,7%I
Di Pilgub DKI, nama Gibran tak secemerlang di Pilgub Jawa Tengah. Dari hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Gibran hanya berada di posisi ke-7 dari simulasi 10 nama yang diajukan sebagai cagub.
Survei ini digelar pada 29 Maret-12 April 2022 dengan jumlah sampel 170 orang yang terdiri dari peneliti, akademisi, wartawan, birokrat hingga politikus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap mula 110 orang, dan sisanya 60 orang dilakukan secara virtual.
Kendali mutu dilakukan dari perekrutan enumerator, pelaksanaan training, pengumpulan data, hingga validasi dan verifikasi data.
CSIS mengajukan 10 nama tokoh yang dipandang memiliki kualifikasi memimpin Jakarta ke depan. Sepuluh nama yang diuji harus memiliki tiga kriteria, yakni pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, popularitas, serta dukungan partai politik yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.
Responden diberikan skala 1-10 untuk menilai 10 tokoh yang diajukan. Hasilnya, Ridwan Kamil menjadi tokoh teratas, kemudian disusul Erick Thohir dan Tri Rismaharini.
Berikut ini lengkap 10 tokoh yang diuji dengan penilaian masing-masing:
● Ridwan Kamil 7,11
● Erick Thohir 6,99
● Tri Rismaharini 6,78
● Sandiaga Uno 6,76
● Emil Dardak 6,20
● Hendar Prihadi 5,92
● Gibran Rakabuming Raka 5,87
● Ahmad Riza Patria 5,57
● Nusron Wahid 5,45
● Ahmad Sahroni 5,06
Gibran paling didukung warganya menjadi gubernur Jawa Tengah mengingat pengalamannya sebagai Wali Kota Solo.***