Connect with us

Politik

75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi Menurut Survei Indikator Politik

Avatar

Diterbitkan

pada

75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi Menurut Survei Indikator Politik

Presiden Jokowi bakal lengser pada 19 Oktober 2024. (Foto : istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA : Jelang Jokowi lengser lembaga survei Indikator Politik mensurvei soal kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi. Hasilnya sebanyak 75 persen menyatakan puas.

Dalam keterangan persnya pada Jumat (4/10/2024), Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyebut para responden merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi sebanyak 75 persen.

Perinciannya sebanyak 15,04% masyarakat merasa sangat puas dan 59,92% masyarakat cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Kemudian, 20,21% merasa kurang puas, 4,23% tidak puas sama sekali, dan 0,60% masyarakat yang tidak tahu/tidak menjawab.

Baca Juga : Habib Rizieq Gugat Jokowi Rp 5.2 Triliun, Ini Tanggapan Istana

Burhanuddin juga menampilkan tren kepuasan terhadap Jokowi sejak 2014 hingga 2024. Berdasarkan data tersebut, ada penurunan dari survei Indikator Politik pada Juli 2024 pada angka 82% dan September 2024 angka 75%.

Selain itu, survei ini pun membandingkan tren kinerja era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi dalam 10 tahun memimpin. Dia mengatakan naik turunnya kepuasan terhadap SBY dan Jokowi dipengaruhi tingkat inflasi.

Advertisement

“Pertama, kita survei Oktober 2014 Pak Jokowi punya approval rating 64% pada Januari 2015. Terlihat ada semacam honey moon period, meski enggak terlalu tinggi. Beda dengan SBY pada November 2004 itu langsung 80%,” paparnya.

“Pak Jokowi tak setinggi SBY karena pertama, Pak Jokowi itu setelah dilantik langsung menaikkan harga BBM. Jadi langsung masa bulan madu dengan publik cepat selesai, kenaikan BBM punya dampak ke inflasi,” tambah Burhanuddin.

Periode survei dilakukan pada 22 sampai 29 September 2024. Jumlah responden sebanyak 1.200 warga Indonesia yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).

Sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Masing-masing wilayah jumlah respondennya 300, sedangkan Sumbar menjadi 200 responden.

Margin of error kurang lebih 2,3% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Advertisement

Baca Juga : Presiden Jokowi Tinjau Harga Sembako di Pasar Rakyat LIPA Kalabahi

Berikut hasil survei Indikator Politik soal kondisi ekonomi hingga penegakan hukum:

1. Kondisi ekonomi: sangat baik 1,1%, baik 28,5%, sedang 44,8%, buruk 22,1%, sangat buruk 2,8%, tidak tahu 0,7%.
2. Kondisi politik: sangat baik 2,1%, baik 30,6%, sedang 43,4%, buruk 16%, sangat buruk 2,5%, tidak tahu 5,5%.
3. Kondisi penegakan hukum: sangat baik 2,5%, baik 39,3%, sedang 33,7%, buruk 19,9%, sangat buruk 2,9%, tidak tahu 1,6%.
4. Kondisi ekonomi nasional dibanding tahun lalu: jauh buruk 2,7%, lebih buruk 22,8%, tidak ada perubahan 39,5%, lebih baik 31%, jadi lebih baik 2,7%, tidak tahu 1,2%.***

Lanjutkan Membaca
Advertisement