Connect with us

Politik

Transisi Covid-19: Presiden Ungkap 4 Sukses, Apresiasi Dukungan Masyarakat dan Tetap Waspada

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Presiden Apresiasi Dukungan Masyarakat dalam Penanganan Pandemi dan Pemulihan EkonomiOleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Januari 2023Kategori: BeritaDibaca: 27 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Seskab Pramono Anung saat menghadiri Rakornas Transisi PCPEN Tahun 2023, Kamis (26/1/2023), di Gedung A.A. Maramis, Jakarta. (Humas Setkab/Oji)

Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Seskab Pramono Anung saat menghadiri Rakornas Transisi PCPEN Tahun 2023, Kamis (26/1/2023), di Gedung A.A. Maramis, Jakarta. (Humas Setkab/Oji)

FAKTUAL-INDONESIA: Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Tahun 2023, Presiden RI Joko Widodo ungkap 4 (empat) langkah sukses pemerintah dalam menangani  pandemic.

Di sisi lain Presiden Jokowi juga apresiasi nukungan masyarakat dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Namun Presiden Jokowi dalam Rakornas, Kamis (26/1/2023), di Gedung A.A. Maramis, Jakarta itu, mengingatkan, setelah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara resmi dicabut di akhir tahun 2022, tetap harus waspada.

Seperti dilaporkan dalam laman setkab.go.id, Presiden Jokowi memaparkan sejumlah langkah yang diambil pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda sejak tahun 2020.

Langkah pertama yang diambil pemerintah, kata Presiden, adalah melakukan manajemen makro dan mikro secara efektif sehingga semua pihak ikut serta menangani pandemi COVID-19.

Advertisement

“Saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan oleh persoalan, tertekan oleh masalah, semuanya bekerja. Itu yang tidak saya lihat sebelum-sebelumnya,” ujar Presiden saat membuka Rakornas.

Presiden mengatakan, Indonesia dan seluruh negara belum memiliki pengalaman dalam mengatasi pandemi. Presiden mengisahkan, di saat sebagian besar menteri menyarankan untuk melakukan lockdown ia memiliki pertimbangan lain.

“Hitungan saya, dalam 2 atau 3 minggu rakyat sudah enggak bisa memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown,” ungkap Presiden.

Langkah kedua, sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga TNI dan Polri. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat yang sudah mencapai 448 juta suntikan.

“Itu semuanya bisa kita lakukan dan kita melihat TNI dan Polri betul-betul bekerja melampaui tugas intinya. Ke kampung-kampung ngajakin rakyat untuk mau divaksin, bukan pekerjaan yang mudah,” ucap Presiden.

Advertisement

Langkah ketiga, melakukan manajemen “gas dan rem” dalam rangka menyeimbangkan penanganan di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi. Presiden menyebut langkah tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

“Begitu hitungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh. Tetapi begitu gasnya terlalu kencang juga pandeminya bisa naik. Itulah yang kita lakukan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara, tidak mudah,” ujarnya.

Langkah keempat, pemerintah melakukan keputusan dan kecepatan bertindak dalam menangani pandemi COVID-19.

“Kita harus melakukan keputusan dan cepat bertindak, ini yang juga tidak mudah. Kecepatan bertindak sesuai dengan data-data lapangan yang ada, tidak mudah,” ujarnya.

Apresiasi Dukungan Masyarakat

Advertisement

Presiden Jokowi mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

“Yang paling sangat mendukung adalah partisipasi masyarakat yang begitu sangat besar dalam menangani pandemi dan ekonomi kita. Partisipasi inilah yang harus kita apresiasi, kita hargai karena semua memberikan dukungan. Dunia usaha, masyarakat di bawah, semuanya bergerak semuanya,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengapresiasi segenap jajaran yang telah bersinergi dalam menangani pandemi COVID-19 dan perekonomian Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak-Ibu semuanya dan seluruh jajaran dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa yang telah bekerja keras selama tiga tahun dalam menangani pandemi maupun mengatasi ekonomi kita,” ujar Presiden.

Presiden menilai bahwa tantangan dalam menghadapi pandemi bukan merupakan persoalan yang mudah. Terlebih, pada waktu yang bersamaan juga harus menangani tantangan yang berimbas pada perekonomian Indonesia.

Advertisement

“Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat berat yang kita hadapi saat itu dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya. Karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini,” ujarnya.

Presiden menyampaikan, berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, pada tahun 2022 ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif di tengah berbagai tantangan yang ada.

Lebih lanjut, Kepala Negara mengimbau jajarannya untuk tetap waspada dalam membuat kebijakan utamanya dalam bidang ekonomi. Presiden menyebut, saat ini posisi ekonomi Indonesia dalam keadaan yang baik.

“Kita berada pada posisi yang sangat baik. Kuartal III berada di angka 5,72 [persen], dan year on year (yoy) di tahun 2022 seperti tadi Pak Menko Airlangga menyampaikan 5,3 [persen] kalau itu tercapai saya kira sebuah prestasi yang sangat baik yang bisa kita capai,” ujar Presiden.

Harus Tetap Waspada

Advertisement

Pemerintah resmi mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022. Memasuki masa transisi ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran terkait untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil kebijakan agar tetap menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.

“Setelah PPKM kita cabut di akhir tahun 2022, masa ini adalah masa transisi dan kita tetap harus waspada, hati-hati dalam memutuskan kebijakan, utamanya ekonomi yang sekarang ini kita berada pada posisi yang sangat baik,” ujar Presiden.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan mencapai 5,3 persen yoy.

“COVID-19 baik di tingkat global maupun nasional dalam kondisi terkendali, laju kasus melambat namun varian baru masih terus muncul. Pemulihan ekonomi berlanjut, ekonomi Indonesia tumbuh meyakinkan di atas 5 persen sepanjang tahun 2022, dan diperkirakan year on year bisa dicapai di angka 5,3 persen,” tutur Airlangga.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca