Connect with us

Politik

Temui Airlangga Hartarto, Surya Paloh Ungkapkan Tidak Ada Perubahan Sikap Presiden Jokowi

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1-2-2023), membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1-2-2023), membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024

FAKTUAL-INDONESIA: Usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Rabu Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh membuka pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat memberikan keterangan pers di damping Airlangga Hartarto di di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Surya Paloh menyatakan, tidak ada perubahan sikap dari Jokowi.

Surya menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi sekitar 1 jam 20 menit.

“Suasana penerimaan baik, dalam apa yang saya pahami,” ujarnya.

Walaupun tidak mengetahui suasana batin Jokowi pada saat itu, Surya meyakini semuanya baik-baik saja.

Advertisement

“Kami, baik Presiden Jokowi, saya, Airlangga, maupun semua partai koalisi pemerintahan, memprioritaskan suasana yang kondusif dan sejuk,” katanya menegaskan.

“Suasana penerimaan baik, dalam apa yang saya pahami,” ujarnya.

Namun Surya menegaskan tidak ada perintah Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Partai Golkar.

“Secara lisan enggak ada,” katanya saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pertemuannya dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu.

Advertisement

Dalam kunjungan itu, Surya Paloh didampingi Sekjen Partai NasDem sekaligus Menkominfo Johnny G Plate. Sementara itu,  Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Golkar Lodewijk Paulus.

Alumni Golkar

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, sebagai  silaturahmi dua partai sama-sama pendukung Presiden Jokowi untuk dua periode.

Airlangga mengemukakan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, terjadi sejumlah pembahasan di antaranya kondisi Indonesia pascapandemi COVID-19 hingga situasi jelang Pemilu 2024.

“Tentu banyak hal yang dibicarakan, ada hal yang bisa di-share di publik dan ada hal yang disimpan,” tambahnya.

Advertisement

Airlangga mengungkapkan kunjungan Surya Paloh itu merupakan kunjungan balasan, setelah dia mengunjungi kantor NasDem beberapa waktu lalu.

“Beberapa waktu yang lalu, saya meninjau kantor NasDem yang luar biasa dan kali ini saya juga menunjukkan kepada Pak Surya bahwa Golkar juga punya kantor yang juga fungsional,” jelasnya.

Di Kompleks Kantor DPP Partai Golkar itu, Airlangga mengajak Surya Paloh melihat salah satu gedung yang difungsikan sebagai pusat kesehatan.

Dalam kunjungannya, Surya Paloh didampingi Sekretaris Jenderal Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Sementara  itu, Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus.

Airlangga menegaskan bahwa Surya Paloh merupakan alumni Golkar. “Bapak Surya Paloh alumni Partai Golkar, beliau 43 tahun di Partai Golkar. Kalau dihitung seluruh pengurus di DPP ditambah ketua dewan pakar, di rata-rata, semuanya lebih kecil dari 43 tahun,” kata  Airlangga. Dia menjelaskan komunikasi dan silaturahim antara Partai Golkar dan NasDem selalu terjaga dengan baik dan lancar.

Advertisement

“Kami sambut Bapak Surya Paloh pulang ke rumah. Partai Golkar merupakan partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka dengan Partai NasDem dan Surya Paloh,” katanya.

Sementara itu Surya Paloh mengakui terdapat romantisme dalam perjalanan politiknya di Partai Golkar.

“Tidak salah kalau dibilang alumni Golkar, itu memang benar adanya,” katanya.

Surya mengakui bahwa dirinya berada di Partai Golkar sejak umur 16 tahun. Jenjang karir politiknya pun dimulai dari Partai Golkar.

“Lebih dari setengah abad saya kira,” ujarnya. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement