Politik
Pilpres 2024: Menurut Survei New Indonesia Prabowo Melesat, Ganjar Stagnan sedangkan Anies Jeblok

Hasil survei New Indonesia Research and Consulting menunjukkan Prabowo Subianto unggul atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Ist)
FATUAL-INDONESIA: Elektabilitas Prabowo Subianto melesat, Ganjar Pranowo stagnan sedangkan Anies Baswedan jeblok menurut hasil survei New Indonesia Research and Consulting tentang tingkat kepopuleran bakal calon presiden yang akan bersaing pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
“Elektabilitas Prabowo terus melesat dan unggul, sementara Ganjar cenderung stagnan dan Anies jeblok,” ucap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research and Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin (24/7/2024).
Survei New Indonesia Research and Consulting dilakukan pada 5-12 Juli 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menurut temuan survei New Indonesia Research and Consulting unggul dari nama bakal calon presiden (capres) lainnya dengan raihan angka mencapai 26,5 persen.
Ganjar Pranowo cenderung menyusul di posisi kedua dengan angka 23,6 persen. Kemudian, Anies Baswedan berada pada posisi ketiga dengan elektabilitas 13,3 persen.
Andreas mengatakan elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan di tengah melandainya elektabilitas Ganjar. Dia menilai arah dukungan Presiden Joko Widodo tampak bergerak menuju Prabowo.
“Jokowi ingin memastikan capres yang bisa menjamin keberlanjutan program dan menang pilpres,” kata Andreas.
Dia menyebut terdapat migrasi suara di kalangan pemilih. Hal itu karena peningkatan elektabilitas Prabowo disertai menurunnya elektabilitas Anies.
“Prabowo yang pernah satu kubu dengan Anies menjadi opsi terbaik di tengah ketidakpastian nasib Anies bakal nyapres atau tidak,” ucap dia.
Survei New Indonesia mengulik simulasi dua nama, yakni antara Prabowo dan Ganjar. Hasilnya, Prabowo meraih elektabilitas 49,5 persen, sementara Ganjar 36,6 persen, dan 13,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Prabowo mengungguli Ganjar dalam simulasi dua nama bakal calon presiden,” kata dia.
Menurut Andreas, dalam simulasi dua nama ini Prabowo banyak mendapat limpahan pendukung dari Anies Baswedan.
“Sebagian besar pemilih Anies mungkin akan bermigrasi ke Prabowo, mengingat basis pendukung Prabowo banyak beririsan dengan Anies, dilatari oleh kedekatan kedua tokoh ketika sama-sama beroposisi terhadap pemerintahan Jokowi,” kata dia.
Di luar nama-nama tersebut, sejumlah nama lain seperti Ridwan Kamil (5,0 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,7 persen) masih merajai bursa capres. Berikutnya, Puan Maharani (4,2 persen), Sandiaga Uno (3,8 persen), dan Erick Thohir (3,3 persen).
Kemudian, Khofifah Indar Parawansa (2,3 persen), Airlangga Hartarto (1,7 persen), Mahfud MD (1,3 persen), Yenny Wahid (1,1 persen), dan Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen).
Andreas menjelaskan sejumlah nama tersebut diprediksi bakal bertarung memperebutkan tiket calon wakil presiden (cawapres).
“Sandi misalnya didorong PPP (Partai Persatuan Pembangunan) untuk berpasangan dengan Ganjar, sedangkan PAN (Partai Amanat Nasional) mengusulkan Erick kepada Prabowo,” ujarnya. ***