Connect with us

Politik

Pilpres 2024: Mahfud MD Tegaskan Pemilu untuk Cegah Orang Jahat Berkuasa, Bukan Hura-hura

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md usai acara di Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/1/2024), dan saat kampanye di Sabang, Aceh

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md usai acara di Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/1/2024), dan saat kampanye di Sabang, Aceh

FAKTUAL-INDONESIA: Masyarakat perlu mencermati setiap calon yang akan dipilih dalam Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 dengan rangkaian Pemilu presiden (Pilpres), anggota legislatif (Pileg) dan kepala daerah (Pilkada).

Lebih khusus lagi, masyarakat perlu mencermati pasangan calon presiden – wakil presiden (Capres – Cawapres) Pilpres 2024, sebelum menentukan pilihan karena pemimpin yang terpilih akan menentukan nasib Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Setelah mencermati Capres – Cawapres maka masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani dalam memilih.

Sesuai dengan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Pilpres 2024 akan diikuti  pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Menurut Mahfud Md, Pemilu bukan sekadar hura-hura, tetapi mencegah orang jahat menjadi berkuasa.

Advertisement

“Orang baik sekali itu tidak ada, relatif kebaikannya, tetapi kalau di dalam pemilu itu bukan untuk memilih orang baik, pemilu itu untuk menghindari orang jahat menjadi pemimpin. Ditimbang sendiri saja. Nah itu hakikat sebenarnya pesan khusus filosofi dari adanya pemilu, bukan sekadar hura-hura,” ujar dalam acara bertajuk “Bedah Gagasan & Visi Calon Pemimpin Bangsa” di Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Oleh sebab itu, dalam pantuan media online laporan antaranews.com, Mahfud berharap masyarakat mencermati setiap pasangan capres-cawapres yang harus dipilih, sesuai dengan bisikan hati nurani dan nilai-nilai kebenaran.

“Yang selalu saya tekankan, saudara pilihlah dengan hati nurani. Ini pilihan mempertaruhkan masa depan Indonesia, pilihlah yang menurut anda baik calon-calon presiden dan wakil presiden,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini banyak fenomena tekanan secara tidak langsung, di mana para pemilih diberikan bantuan dengan syarat untuk memilih calon-calon tertentu.

“Nah yang begitu kalau sulit dihindari ndak apa-apa. Tetapi ketika nanti memilih, pilihlah sesuai dengan hati nurani kita. Karena gini, kalau orang memilih tidak sesuai hati nurani di dalam Al Quran disebutkan orang itu seperti binatang, tidak layak jadi manusia,” tuturnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Mahfud juga meminta agar masyarakat, terutama anak-anak muda harus benar-benar mempelajari visi misi setiap pasangan calon dan melihat rekam jejaknya.

Kalau mau memilih pemimpin, visi yang dikaitkan itu harus dikaitkan dengan track record atau rekam jejak, pengalaman hidup. Ini kan calon-calon punya pengalaman hidup sebelumnya dengan berbagai jabatan

Ia mencontohkan seperti visi mengenai penegakan hukum. Mahfud meminta masyarakat menilai bagaimana track record pasangan calon tersebut dalam menegakkan hukum saat menjabat sebelumnya.

“Bagaimana perjalanan hidup dia? Menegakkan hukum atau melanggar hukum? Visi itu kan ditulis, tapi dia sendiri betul menegakkan hukum atau tidak,” ucapnya. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement