Politik
Pemilu 2024: Megawati Imbau Masyarakat Awasi Potensi Terjadi Kecurangan
FAKTUAL INDONESIA: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri usai melakukan pencoblosan Rabu (14/2/2024) mengimbau masyarakat, termasuk wartawan, untuk mengawasi potensi terjadinya kecurangan selama pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Megawati yang Presiden ke-5 RI berharap Pemilu 2024 tidak lagi terjadi kecurangan.
Sebelumnya saat berkampanye, Megawati mengajak seluruh pendukung untuk bersama-sama menjaga tempat pemungutan suara (TPS) terutama suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md usai melakukan pencoblosan.
Pada hari pemungutan suara Rabu (14/2/2024), Megawati menggunakan hak pilih bersama keluarga besarnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 053, Jalan Kebagusan IV Dalam, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta.
Usai melakukan hak pilih, Megawati mengimbau masyarakat, termasuk wartawan, untuk mengawasi potensi terjadinya kecurangan selama Pemilu 2024.
“Siapa pun yang melakukan intimidasi, kecurangan, dan lain sebagainya harus dilaporkan karena itu adalah hak, hak daripada hukum di republik ini. Ingat, di konstitusi kita disebutkan setiap warga negara di mana pun mereka berada itu mempunyai hak yang sama di mata hukum,” kata Megawati.
Dia mengingatkan bahwa hak untuk memilih pada Pemilu 2024 merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Dengan demikian, maka jangan takut, jangan juga ragu, milihlah dengan hati nurani karena pemilu ini sebenarnya hanya sarana sementara untuk mencari seorang pemimpin bagi negara kita,” tuturnya.
Walaupun demikian, Megawati mengaku mendapatkan banyak berita bahwa banyak pemilih yang seharusnya mampu untuk ikut mencoblos, tetapi tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
Megawati Soekarnoputri berharap pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 tidak terjadi kecurangan.
“Tolong diingat, jadi saya sangat berharap bahwa pemilu pun yang sekarang ini tidak ada lagi kecurangan,” ucap Megawati.
Megawati menggunakan hak pilih bersama keluarga besar, yakni bersama anaknya, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo. Selain itu, tampak cucu Megawati, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari.
“Alhamdulillah pada hari ini saya bersama keluarga besar saya telah melaksanakan tugas yang memang sudah seharusnya dilakukan melalui konstitusi kita, yaitu pemilihan umum,” kata Megawati.
Kawal Suara Ganjar – Mahfud
Megawati mengajak seluruh pendukung untuk bersama-sama menjaga tempat pemungutan suara (TPS) terutama suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md usai melakukan pencoblosan pada Rabu (14/2/2024).
Hal itu disampaikan Megawati saat berorasi di hadapan ribuan orang yang hadir pada “Hajatan Rakyat” di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Awalnya Megawati mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang sudah datang ke Hajatan Rakyat meski dalam kondisi hujan.
“Ibu mau mengucapkan terima kasih karena ini meskipun hujan rintik-rintik kalian tetap berdiri dengan penuh semangat. Eh tapi ini hujan, hujan berkah, dari Gusti Allah,” kata Megawati dari atas panggung.
Megawati juga meyakini berkah hujan dari Tuhan ini akan terus menyertai pasangan Ganjar-Mahfud. Di mana, sambung dia, kebenaran pasti akan menang.
“Gusti Allah di sana yang memberikan berkah kepada kita bahwa kebenaran itu pasti menang. Satyam Eva Jayate,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat untuk meyakinkan hati dan pilihan kepada Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.
Megawati juga menyerukan agar Ganjar-Mahfud menang satu putaran di Pilpres 2024.
“Jadi kalau kamu dengan tekun akan menusuk nomor 3, maka ibu yakin mau tidak hanya satu putaran?” tanya Megawati kepada puluhan ribu massa.
“Mau,” jawab massa yang hadir.
“Mau tidak hanya satu putaran?” seru Megawati kembali bertanya.
“Mau,” teriak massa semakin kencang.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar tidak hanya mencoblos lalu pulang. Apabila ada dugaan kecurangan harus dilaporkan dan tidak perlu takut.
“Makanya dijaga, jangan hanya nyoblos terus pulang, terus perhitungannya dilihat benar atau tidak. Kalau namanya tidak benar, laporkan. Kan ada untuk pelaporan, kemana ayo? Apa namanya ayo? Laporkan kepada Bawaslu. Sehingga dengan demikian, kita itu dari 5 tahun, Pemilunya itu jadi baik, selalu menjadi baik,” pungkas Megawati. ***