Politik
DPR Setujui Hibah Patrol Boat dari Jepang, Menhan Sjafrie: Perkuat TNI AL Hadapi Ancaman Keamanan Maritim

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR RI guna membahas permohonan persetujuan penerimaan hibah Patrol Boat melalui skema Official Security Assistance (OSA) dari Pemerintah Jepang, di ruang sidang Banggar DPR RI, Jakarta, Selasa (4/1/2025). . (Biro Infohan Setjen Kemhan)
FAKTUAL INDONESIA: Hibah Patrol Boat melalui skema Official Security Assistance (OSA) dari Pemerintah Jepang kepada Indonesia menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemampuan pertahanan maritim Indonesia, terutama untuk melengkapi alutsista strategis yang diperlukan TNI sebagai pengawal kedaulatan NKRI.
Demikian dikemukakan oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR RI guna membahas permohonan persetujuan penerimaan hibah Patrol Boat melalui skema Official Security Assistance (OSA) dari Pemerintah Jepang, di ruang sidang Banggar DPR RI, Jakarta, Selasa (4/1/2025).
Rapat kerja yang dipimpin dan dibuka langsung oleh Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto tersebut bersifat terbuka untuk umum.
Baca Juga : Menhan Sjafrie Terima Menhan Lecornu, Indonesia dan Prancis Sepakat Perkuat Kerja Sama Pertahanan
Turut hadir mendampingi Menhan Sjafrie dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI yaitu Panglima TNI, para Kepala Staf dari tiga angkatan, Wamenhan, Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, serta pejabat Eselon I Kemhan
“Saya ingin melaporkan dan sekaligus meminta persetujuan dari pimpinan DPR RI dalam hal ini Komisi I tentang rencana pemerintah Jepang memberi hibah Patrol Boat kepada TNI AL,” ujar Menhan Sjafrie.
Ketua Komisi I DPR RI menyampaikan hasil rapat yang memberikan persetujuan terhadap penerimaan hibah Patrol Boat melalui skema Official Security Assistance (ASO) dari Pemerintah Jepang.
Sjafrie menyampaikan bahwa dari aspek strategis, penerimaan hibah ini akan memperkuat kemampuan TNI AL dalam menghadapi ancaman keamanan maritim seperti penyelundupan dan perompakan. Dari aspek politis, hibah ini berpotensi mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Adapun secara teknis, kapal patroli ini sesuai kebutuhan TNI AL karena dirancang untuk dapat beroperasi di perairan dangkal Indonesia.
Baca Juga : Kontingen Patriot Indonesia Berangkat ke India, Menhan Sjafrie: Kita negara besar yang Bermartabat dan Berwibawa
Dari aspek ekonomi, penerimaan hibah ini akan menghemat biaya pengadaan kapal sehingga dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti untuk melengkapinya dengan persenjataan.
“Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan kebijakan prioritas Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam mengembangkan kekuatan pertahanan negara melalui kebijakan Perisai Trisula Nusantara dan kerja sama internasional non-pakta pertahanan,” kata Sjafrie..
Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa OSA adalah inisiatif kerja sama keamanan Jepang yang dibentuk sebagai respon terhadap dinamika tantangan keamanan regional dan global. ***