Politik
Debat Pilpres 2024 seri IV: Cawapres 02 Gibran akan Tetap Mainkan Jurus Terlarang Hadapi Muhaimin dan Mahfud

Aksi Cawapres Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD pada Debat Pilpres 2024 seri II lalu
FAKTUAL INDONESIA: Debat pemilihan umum presiden (Pilpres) tahun 2024 seri IV akan kembali mempertemukan antarcalon wakil prsiden (Cawapres), Minggu (21/1/2024).
Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka akan tetap memainkan jurus yang sama seperti Debat seri II yang lalu dalam menghadapi Cawapres 01 Muhaimin Iskandar dan Cawapres 03 Mahfud MD.
Dalam debat terakhir antarcawapres ini tema yang diangkat adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN), Bobby Gafur Umar, mengatakan Gibran akan tetap menggunakan jurus singkatan dalam debat keempat Pilpres 2024.
“Kalau nanti, tentunya sesuatu singkatan atau istilah yang umum pasti akan dipakai,” kata Bobby saat ditemui di Djakarta Theater, Rabu.
Dalam pantuan media online antaranews.com melaporkan, Bobby mencontohkan beberapa istilah umum yang mungkin akan dipakai Gibran dalam debat nanti seperti Net Zero Emisson (NZO) dan beberapa singkatan umum lain.
“Itu ‘kan istilah umum. Ya, harusnya ngertilah cawapres lain,” kata Bobby.
Terkait dengan persiapan materi debat keempat tentang pembangunan berkelanjutan, SDA, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria masyarakat adat dan desa, Bobby mengatakan bahwa Gibran sudah mempersiapkan hal tersebut dengan matang.
Bobby menuturkan bahwa Gibran juga telah menyiapkan beberapa argumen dalam debat, salah satunya adalah solusi terkait dengan pengurangan emisi karbon.
“Yang paling utama upaya pengurangan emisi karbon adalah sektor transportasi. Jadi, harus ada migrasi dari sistem transportasi yang sekarang menggunakan bahan bakar dari fosil menuju ke elektrifikasi listrik,” kata dia.
Dengan upaya tersebut, dia yakin Gibran akan mengulang keberhasilan menjelaskan visi dan misinya seperti pada debat kedua lalu.
Padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta kepada masing-masing tim sukses agar pasangan calon (paslon) tidak lagi menggunakan akronim atau singkatan dan istilah asing saat debat pilpres.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari telah menyarankan kepada paslon agar sedapat mungkin langsung menjelaskan bila terpaksa menggunakan singkatan maupun istilah asing yang belum familier supaya gelaran debat dapat berjalan efektif.
“Supaya calon yang akan berdebat itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan, atau istilah yang secara umum belum populer digunakan supaya debatnya efektif, tidak lagi menambah pertanyaan itu singkatan dari apa,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Hasyim berharap para capres yang akan berdebat nanti dapat memberikan jawaban maupun mengajukan pertanyaan yang mudah dipahami oleh satu sama lain.
Pada kesempatan yang sama, anggota KPU RI August Mellaz menambahkan bahwa pihaknya telah menyepakati agar moderator juga menjalankan fungsi sebagai penegas bila nantinya ada penggunaan akronim atau istilah asing saat debat tanpa mengurangi batas waktu yang sudah ditentukan.
“Akan tetapi, kalau memang itu terjadi disepakati bahwa moderator akan menjalankan fungsi untuk mempertegas terkait dengan akronim ataupun istilah tanpa mengurangi waktu setiap paslon pada saat debat, itu sudah clear,” jelas Mellaz. ***