Politik
Anies Baswedan Disambut Meriah di Tangerang, Meski Ada Teror Ular Kobra Sampai Spanduk Misterius
FAKTUAL-INDONESIA: Safari kebangsaan Anies Baswedan, di Tangerang, Banten, Rabu (25/1/2023), mendapat sambutan meriah dari masyarakat dan ulama
Padahal Safari Kebangsaan Anies, bakal calon presiden yang diusung Partai Nasdem, sempat diwarnai teror ular kobra dan pemasangan spanduk misterius yang bertuliskan “Tempat Ibadah Dilarang Dijadikan Tempat Aktivitas Politik Praktis.”
Teror ular kobra terjadi di kediaman mantan Gubernur Banten Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang yang akan dikunjungi Anies.
Sedangkan pemasangan spanduk misterius itu muncul setelah ada kabar Anies akan menunaikan shalat berjemaah di Masjid Al-Azham Tangerang.
Namun teror ular kobra itu tidak mempengaruhi kemeriahan sambutan kepada Anies saat mengunjungi kediaman Wahidin Halim.
Kedatangan Anies juga disambut Fadlin Akbar sebagai Koordinator Wilayah Pemenangan Partai NasDem Kota Tangerang yang juga putra Wahidin Halim, Effendi Choiry atau Gus Choi sebagai Ketua Pemenangan DPP Partai NasDem Wilayah Jawa 1.
Di akun Instagramnya, Rabu, Wahidin bersyukur acara bersama Anies di kediamannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat hingga ulama.
“Alhamdulillah acara Tabligh Akbar dan Safari kebangsaan Bapak Anies Baswedan di kediaman saya Pinang, Kota Tangerang disambut hangat oleh puluhan ribu masyarakat dan ulama, Kiyai se Kota Tangerang,” kata Wahidin Halim seperti dilansir KBA News.
Secara khusus dia menyampaikan terima kasih kepada Anies, para ulama, serta masyarakat yang telah hadir memeriahkan Tabligh Akbar pada hari ini.
“Dalam kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Anies Baswedan, para ulama, ustad/ustadzah, para pengurus partai Nasdem, relawan, simpatisan dan seluruh masyarakat yang turut hadir,” ucapnya
Anies Baswedan, kata Wahidin, dalam sambutannya menggaungkan pentingnya menjalankan nilai nilai keadilan dan kesetaraan. “Dan menyampaikan bahwa beliau mendapatkan amanah untuk menggelorakan Gerakan Perubahan untuk kemajuan bangsa dan negara,” jelasnya
Spanduk Misterius
Sementara itu kabar bila Anies Baswedan akan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang, disambut dengan spanduk larangan tempat ibadah dijadikan praktik politik, Rabu.
Menjadi misterius karena belum diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut, namun isi spanduk tersebut mengingatkan bila tempat ibadah bukan tempat untuk kegiatan politik.
“Tempat Ibadah Dilarang Dijadikan Tempat Aktivitas Politik Praktis” tulis spanduk tersebut seperti dikutip dari limputan6.com.
Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Agus Muslim mengatakan, bukan pihaknya yang memasang spanduk di pagar Masjid Raya Al-Azhom itu. Dia memperkirakan pemasangan tersebut hanya inisiatif dari masyarakat saja, sebabnya beredar kabar bila Bakal Capres dari Partai Nasdem itu akan melaksanakan salat jamaah Ashar di masjid terbesar di Tangerang itu.
Teror Ular Kobra
Kediaman Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim, mengalami hal mengerikan menjelang kedatangan Calon Presiden (Capres) RI, Anies Baswedan.
Kejadian mengerikan yang terjadi di rumah Gubernur Banten 2017-2022 ialah adanya teror berupa kiriman sebuah karung berisi puluhan ular Kobra.
Hal tersebut pun mendapat sorotan dari banyak kalangan masyarakat dan pengamat, seperti Pengamat politik dan kebijakan publik, Adib Miftahul.
Dalam pantauan media, Wartakotalive.com melaporkan, Adib menduga, ada unsur rekayasa dalam insiden teror berupa sekarung ular Kobra di rumah mantan orang nomor satu di Provinsi Banten tersebut.
Pasalnya, peristiwa itu terjadi tepat di hari kedatangan Anies Baswedan yang telah mendeklarasikan diri menjadi Capres RI periode 2024-2029.
“Bisa jadi ada rekayasa atau sesuatu yang telah diatur atau disetting, terkait adanya teror lemparan ular Kobra di rumah Wahidin Halim hari ini,” ujar Adib Miftahul saat diwawancarai awak media, Rabu (25/1/2023).
“Karena logikanya kedatangan Anies ini adalah pertemuan politik, mungkin saja orang yang tidak setuju bisa melakukan hal-hal seperti ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Adib menilai, kedatangan Anies Baswedan bukanlah sekedar sliaturahmi ataupun kunjungan biasa.
Sebab, kedua belah pihak sama-sama telah menasbihkan diri untuk maju kembali dalam konstestasi pada Pemilu 2024 mendatang.
Anies Baswedan diketahui telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem untuk maju dalam pemilihan presiden dan Wahidin Halim telah menegaskan akan kembali memimpin Banten di tahun 2024 mendatang.
Terlebih, Anies Baswedan dan Wahidin Halim sama-sama baru selesai menjabat sebagai menjadi kepala daerah yang wilayahnya berdekatan.
“Saya kira ini tidak bisa di nafikan, pertemuan mereka adalah pertemuan politik tingkat tinggi dalam skala nasional, ada yang digadang-gadang sebagai calon presiden ada juga orang yang ingin menjadi gubernur,” kata dia.
“Jadi sudah jelas, pertemuan ini sangat kental dengan politik dan mungkin ini yang menimbulkan efek negatif kepada lawan politiknya,” imbuhnya. ***