Olahraga
Thailand Open 2024: Loloskan Empat Wakil ke Perempatfinal, Ganda Campuran Indonesia Perlihatkan Dominasi

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari ke perempatfinal . (Foto: PBSI)
FAKTUAL-INDONESIA: Empat ganda campuran Indonesia dari lima pasangan Skuad Merah Putih yang turun, sukses melenggang meraih tiket perempatfinal turnamen BWF500 Thailand Open 2024, Kamis (16/5/2024), di Bangkok, Thailand.
Keempat pasangan yang berhasil lolos adalah: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Nauval Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata dan Dejan Ferdiansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Sedangkan pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah menjadi satu-satunya ganda campuran yang harus terhenti.
Rinov/Pitha tanpa kesulitan menang dua game langsung 21-19, 21-17 atas pasangan Sathish Kumar Karunakaran/Aadya Variyath (India)
“Hari ini kami bisa menampilkan permainan yang baik. Bersyukur bisa menang,” aku Rinov. “Tetapi masih ada kekurangan. Kami masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri,” imbuhnya.
Menurut Rinov, dirinya dan Pitha akan menjaga kondisi untuk menghadapi pertandingan di babak 8 besar.
“Saya akan melihat rekaman-rekaman video pertandingan lawan,” ungkap Rinov. ” Nanti berdiskusi dengan pelatih,” tambahnya.
Sedang Pitha menuturkan meski menang tapi kurang puas dengan permainan. ” Sejujurnya meskipun menang saya kurang puas dengan penampilan hari ini,” ucap Pitha. “Tidak sesuai ekspektasi. Tetapi saya harus mengapresiasi lawan yang bermain baik hari ini. Cara mainnya lawan berbeda dengan pertemuan sebelumnya di Spanyol. Lawan bisa bermain lebih lepas. Sementara saya dan Rinov masih sering melakukan kesalahan sendiri. Tetapi yang membuat hari ini kami menang karena kami bermain lebih nekat. Tidak mau membuang kesempatan. Saat ada peluang menyerang, kami pun menyerang,” tambahnya.
Kemenangan juga dipetik mudah Rehan/Lisa. Mereka menang dua game 21-15, 21-15 dari pasangan Choong Hon Jian/Go Pei Kee (Malaysia).
“Lawan sebenarnya tidak terlalu susah,” tutur Rehan. ” Tetapi dari awal kami tekan terus agar tak berkembang permainannya. Kalau tidak ditekan terus, lawan bisa berkembang dan itu bisa jadi bumerang buat kami,” sambungnya.
Lisa menuturkan shuttlecock yang berat, kalau tampil dengan pola bertahan, lama-lama pasti akan tembus juga. Karena itu dari awal terus menyerang biar lawan terus dalam posisi tertekan.
Kemenangan juga dicatat ganda campuran pelapis Jafar/Aisyah. Pasangan dari Pengrov Banten ini berhasil ‘balas dendam’ terhadap pasangan Mads Vestergaard/Christine Busch (Denmark) dengan dua game langsung 22-20, 21-14.
“Puji syukur alhamdulillah bisa maju ke babak 8 besar,” aku Jafar. ” Seperti yang saya sampaikan kemarin, hari ini saya main penuh percaya diri. Mau main dengan pola apa saja kami bisa enak. Cuma tadi di game pertama sempat temponya masih terlaku lambat. Jadi masih agak kesulitan. Di game kedua, kami sempat unggul dan setelah itu malah ketinggalan. Itu karena tempo permainan kami masih lambat. Tetapi setelah temponya dipercepat lagi, bisa kembali unggul,” lanjutnya.
Sementara Aisyah juga mengaku bersyukur lolos 8 besar. “Bersyukur bisa menampilkan permainan yang baik,” aku Aisyah. “Rasanya penampilan kali ini lebih baik dibanding dengan yang kemarin. Saya percaya diri dan tidak banyak membuat kesalahan sendiri,” imbuhnya.
Di 8 besar jumpa unggulan utama dan harapan tuan rumah. “Besok lawan unggulan pertama tuan rumah, saya akan mencari pengalaman sebanyak mungkin dari lawan yang jauh berpengalaman dan punya prestasi banyak,” kata Aisyah. “Juga untuk mengukur seberapa kuat kemampuan kami. Besok kami akan main enjoy saja. Biar setiap pukulan tidak ada salah. Main yakin dan tidak ragu-ragu,” tambahnya.
Penampilan menjanjikan juga dipertontonkan Dejan/Gloria. Mereka tanpa ampun menyudahi perlawanan pasangan Lin Bing Wei/Lin Chih-Chun (Chinese Taipei) 21-13, 21-18.
“Kemenangan ini karena dari game pertama kami menang start duluan,” ucap Dejan. “Sementara lawan terlihat belum ini benar. Game pertama bisa diambil dengan lebih mudah. Perbedaan poinnya juga jauh,” sambungnya.
Di 8 besar mereka harus ‘perang saudara’ lawan Rinov/Pitha. “Besok lawan Rinov/Pitha, kami akan mempersiapkan yang terbaik,” terang Gloria. “Karena head to head sebelumnya kami kalah 0-2. Kami ingin memperbaiki rekor pertemuannya. Semoga pecah telur head to head-nya. Dari awal, pola permainannya harus disiapkan untuk menghadapi Rinov/Tari. Saya dan Dejan harus bisa lebih fokus dari awal. Bagaimana cara mengatasi permainan lawan dan cepat mencari solusinya,” tambahnya.
Adnan/Nita Terhenti
Sukses empat ganda campuran Skuad Merah Putih, sayangnya tidak diikuti satu wakil lainnya Adnan/Nita. Mereka harus terhenti di 16 besar kalah dari pasangan Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaiprapanat (Thailand) langsung dua game 14-21, 18-21.
“Dari awal kami terlalu ragu-ragu mainnya,” ujar Adnan. “Ada rasa takut-takut. Nggak berani, misalnya untuk membelokkan shuttlecock. Permainan kami monoton sekali. Karena itu, untuk mencari momen serangan juga sangat susah,” tambahnya.
Ditambahkan Adnan, sejak dari awal mereka tertekan terus. “Kami tidak berani mengubah atau mencoba pola permainan yang lain,” ungkap Adnan. “Variasi pola permainannya kurang banyak. Selain itu kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Ke depan, untuk bahan evaluasi, saat turun tanding lagi, dari awal kami harus lebih berani. Jangan tampil ragu-ragu. Kami harus lebih nekat dan berani saja,” jelasnya. ****