Connect with us

Olahraga

Singapore Open 2024: Selamatkan Tiga Match Point’ dari Zhi Yi, Gregoria Tunjung Melangkah ke Semifinal

Avatar

Diterbitkan

pada

Gregoria Mariska Tunjung, lolos ke semifinal . (Foto: PBSI)

FAKTUAL-INDONESIA: Tunggal putri Skuad Merah Putih, Gregoria Mariska Tunjung, tampil luar biasa menyelamatkan tiga kali match point guna menumbangkan unggulan ketujuh Wang Zhi Yi (China) melalui laga dramatis rubber game 21-13, 13-21 dan 24-22 guna melenggang ke semifinal turnamen BWF Super750 Singapore Open 2024, Jumat (31/5/2024), di Singapore Indoor Stadium, Singapura.

“Puji Tuhan, bersyukur sekali hari ini bisa lewati unggulan,” kata singkat Gregoria usai partai melelahkan. “Wang Zhi Yi sedang ada di performa dan hasil yang bagus di tiga turnamen, tapi di sisi lain dia pasti kelelahan. Apresiasi untuk apa yang dia sudah tampilkan,” tambahnya.

Dituturkan Gregoria, kemenangan kali ini cukup membuatnya percaya diri. “Saya rasa di beberapa turnamen terakhir, kekalahan saya polanya selalu berulang,” aku Gregoria. “Sudah unggul, terkejar lalu kalah. Tadi saya sudah takut itu terjadi lagi tapi akhirnya saya bisa melewatinya dengan cukup tenang di poin-poin kritis,” lanjutnya.

Keunggulan, terang Gregoria, membuat dirinya malah banyak berpikir jadinya malah melakukan kesalahan sendiri. “Ketika lawan mengubah pola, saya juga belum cepat menemukan solusi,” ungkap Gregoria. ” Beruntung hari ini, di akhir-akhir saya bisa memaksakan bola untuk masuk ke daerah lawan dulu. Ini yang seharusnya saya temukan lebih cepat,” imbuhnya.

Di semifinal Gregoria jumpa salah satu pebulutangkis yang masih sulit ditaklukkannya An Se Young (Korea).

Advertisement

“Besok melawan An Se Young, saya mau recovery dulu yang bagus setelah pertandingan panjang ini,” ucap Gregoria. “Kembalikan kondisi secara maksimal karena dia bukan lawan yang mudah. Saya mau berusaha semaksimal mungkin, berharap hasil terbaik,” tekadnya.

Tunggal Putra Lamban Adaptasi

Sementara hasil tidak memuaskan justru menimpa tunggal putra. Dari tiga wakil, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo, ketiga-tiganya langsung tersingkir di babak-babak awal.

Pelatih tunggal putra Pelatnas, Irwansyah, mengevaluasi kurang cepat adaptasi menjadi faktor penyebab kegagalan.

Menurutnya, dari awal persiapan sudah bagus semua, kondisi pun baik tapi memang hasil di Singapore Open kali ini tidak bagus, tidak memuaskan.

Advertisement

“Waktu Jonatan dan Ginting bermain itu, bukan alasan, tapi memang lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cukup kencang membuat mereka agak ragu untuk menggunakan strategi yang mau dipergunakan,” tutur Irwansyah. ” Kalah tetap kalah hanya itulah evaluasi saya, sebagai pelatih bagaimana cara menyesuaikan untuk satu kondisi seperti ini bila terjadi lagi di depan bisa cepat beradaptasi,” sambungnya.

Ditambahkan Irwansyah, partai pertama memang selalu tidak mudah apalagi dengan kondisi lapangan yang tidak seperti biasanya. Tapi mereka harus sudah bisa mengatasi kendala-kendala seperti ini karena lawan-lawan mereka pun menghadapi masalah yang sama.

“Memang saya akui lawan-lawannya bermain luar biasa dan tanpa beban,”‘ungkap Irwansyah. “Ini menjadi bahan perbaikan untuk mereka. Bagaimana lebih bisa cepat keluar dari situasi sulit apapun kondisi lapangannya. Kalau secara teknis dan pola main saya tidak ragu sama sekali dengan kemampuan mereka, dari fisik pun karena latihannya sudah bagus juga bukan masalah,” jelasnya. ****

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement