Olahraga
Pelatih Kadet Putri Pelatnas PB PTMSI Lydia Tenggarong: Mental Baja Bawa Vina Rona Borong 3 Gelar Tunggal di Kejurnas 2023 Merauke
FAKTUAL-INDONESIA: Prestasi luar biasa Vina Rona Safira memborong tiga gelar tiga gelar juara tunggal (U-15, U-18 dan Senior) di Kejurnas Tenis Meja 2023 di Merauke Papua Selatan, tidak lepas karena atlet putri kadet Pelatnas Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) tersebut memiliki mental baja.
“Vina punya mental baja sehingga dia tak gentar harus berhadapan dengan siapa pun. Ini terbukti ketika dia harus bertanding menghadapi final senior melawan Siti Aminah yang juga adalah seniornya di Jawa Timur. Tanpa gentar Vina memberikan perlawanan terbaik hingga menang melalui partai alot dan ketat yang berlangsung lima set. Vina menang 3-2 atas Siti Aminah dan keluar menjadi juara tunggal putri senior di Kejurnas Tenis Meja 2023 ini,” tutur Lydia, Jumat (24/11/2023).
Sukses mengalahkan Siti Aminah membuat Vina menyabet tiga gelar juara tunggal putri yang diperebutkan di Kejurnas 2023. Ia sebelumnya telah berhasil merebut gelar juara di kategori kadet (U-15) dan yunior (U-18). Tapi ini merupakan awal dari perjuangan panjang Vina yang maish harus dijalani dan dilewati untuk menjadi atlet tenis meja handal Indonesia.
Menurut Lydia, PB PTMSI di bawah Ketua Umum Peter Layardi Lay membuka seluas-luasnya kepada atlet tenis meja di Tanah Air untuk dibina dan dipersiapkan dalamm program jangka panjang hingga pada waktunya nanti bisa membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia di kancah internasional bahkan dunia.
“PB PTMSI belum lama menggelar Seleksi Nasional untuk kadet putri dan putra. Mereka yang berhasil terjaring dari Seleksi Nasional yang melibatkan psikolog dari Universitas Indonesia dan pelatih fisik Sekolah Ragunan itu, selanjutnya masuk menjadi anggota Pelatnas PB PTMSI. Putri Pelatnas dilangsungkan di Bogor, dan Putra di Lampung. Mereka dipersipakan untuk program jangka panjang oleh PB PTMSI dengan target tak main-main dapat tampil di Olimpiade 2028 mendatang,” terang Lydia.
Kelompok putri akhirnya menjaring delapan atlet, terdiri: Vina Rona Safira ( Jatim), Mutiara ( Sumsel), Nazla Arini ( Papua Selatan), Huliatul ( Papua Selatan), Alisya ( DKI), Devinta ( Bali), Queen ( Sulut) dan Kayla ( Sumut). Mereka sejak 7 November lalu masuk menghuni Pelatnas PB PTMSI di Bogor.
“Ketum PB PTMSI Pak Peter Layardi totalitas dan sangat serius membina atlet muda untuk dipersiapkan dalam program jangka panjang. Beliau punya tekad besar untuk melahirkan atlet tenis meja handal Indonesia yang nantinya dapat mengharumkan bangsa dan negara di ajang SEA Games, Asian Games bahkan Olimpiade sekali pun. Memang sekarang baru proses awal tapi setidaknya keseriusan itu terlihat serta hasilnya bisa kelihatan di Kejurnas di Merauke ini, dimana atlet putri kadet mampu tampil luar biasa dan bahkan berhasil memborong tiga juara sektor tunggal,” tutur Lydia.
Bahkan PB PTMSI telah mempersiapkan program jangka panjang untuk mengirim atlet tenis meja Indonesia mengikuti Liga Tenis Meja di Jerman selama dua tahun. “Pemain-pemain yang akan dikirim kini tengah dalam proses penjaringan dan penyaringan. Saya optimis melalui program janga panjang ini akan lahir atlet tenis meja tangguh Indonesia yang dapat diharapkan untuk mengukir prestasi baik di level SEA Games, Asian Games bahkan mampu tampil di Olimpiade,” jelas Lydia.
Di tempat terpisah Ketua Umum PB PTMSI, Peter Layardi Lay menjelaskan, pelatnas jangka panjang digelar PB PTMSI untuk dapat melahirkan atlet tenis meja tangguh Indonesia yang siap untuk dapat mengharumkan nama bangsa dan negara di single event atau pun multi event di kancah internasional. “Kami telah menggelar Seleknas Kadet Putri-Putra dengan melibatkan tim psiskolog dari Universitas Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Olahraga. Telah terpilih atau terjaring atlet anggota Pelatnas jangka panjang PB PTMSI yang kami persiapkan menjadi atlet tenis meja handal untuk mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia di kawasan Asia Tenggara,” kata Peter Layardi.
Menurut Peter Layardi, PB PTMSI punya target jangka pendek dan jangka panjang setelah menjaring atlet tenis meja putra-putri Kadet U-15. “Target jangka pendek kita akan mengembalikan kejayaan prestasi tenis meja Indonessia di kawasan Asia Tenggara dalam waktu dua atau empat tahun ke depan,”tutur Peter Layardi. “Sedang target jangka panjang, PB PTMSI berusaha sekuat tenaga untuk kembali dapat meloloskan atlet tenis meja Indonesia tampil di Olimpiade 2028. Itu sebab kami menggandeng Ikatan Psikolog Olahraga dari Universitas Indonesia pada Seleknas Kadet Putri U-15 di Baywalk ini,” ucap Peter Layardi.****