Connect with us

Olahraga

Malaysia Masters 2023 – Hendra/Ahsan Tumbang, Tiga Wakil Indonesia ke Semifinal

Avatar

Diterbitkan

pada

Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)

FAKTUAL-INDONESIA: Ganda putra senior, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan, tumbang di perempatfinal Malaysia Masters 2023 di tangan pasangan muda tuan rumah Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia) dengan straight game 21-23, 17-21, Jumat (26/5/2023), di Axiata Stadium Kuala Lumpur, Malaysia.

Skuad Merah Putih meloloskan tiga wakil di semifinal, yakni Christian Adinata (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) dan Daniel Marthin/ Leo Carnando (ganda putra). Sedang wakil Indonesia lainnya, Rinov/Pitha (ganda campuran) dan Siti Fadia/Apriyani Rahayu (ganda putri) kandas di tangan lawan masing-masing

“Tetap bersyukur walaupun hasilnya kalah,” ucap Ahsan. “Di pertandingan kali ini lawan memang bermain bagus, jarang melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Sementara kami sedikit banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Dibanding pertemuan terakhir, permainan mereka lebih rapi,” sambungnya.

Disinggung tentang fokus mengejar tiket Olimpiade Paris 2024? “Ya akan kami coba,” ucap Hendra. ”
Kami tidak bermain maksimal hari ini. Belum puas dengan hasil ini, tadinya kami menargetkan babak semifinal dulu. Tapi semua sudah terjadi, tinggal bagaimana kami menyiapkan lagi untuk turnamen selanjutnya. Kami tidak mungkin mengikuti semua pertandingan terutama bila secara beruntun. Kami main di Canada Open adalah bagian strategi untuk mengatur peraihan poin dan waktu istirahat,” sambungnya.

Hendra/Ahsan terhenti, skuad Merah Putih masih tetap menempatkan satu wakil di semifinal ganda putra. Adalah pasangan Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando membuat kejutan dengan menumbangkan dan membungkam andalan Negeri Jiran pasangan unggulan kedua Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)melalui dua game langsung 21-18, 21-19.

Advertisement

“Kami bersyukur kepada Tuhan diberikan kelancaran dan kemenangan,” ucap Daniel. “Tidak mudah sebenarnya karena bolanya lambat jadi kami coba habis-habisan saja, tidak takut capek. Di poin terakhir gim kedua tadi, saya memang spekulasi saja dengan melakukan smes berulang kali. Daripada terjadi setting, kami coba habiskan saja. Beruntung pengembalian mereka tadi keluar. Untuk besok lawan tuan rumah lagi. Kami akan pelajari permainan mereka tapi yang terpenting sekarang semoga kami bisa
mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Kami main malam sekali,” lanjutnya.

Sedang Leo menambahkan resep bisa menang lawan unggulan karena masuk lapangan tidak mau kalah dulu. “Kami masuk ke lapangan ada pikiran tidak mau kalah dulu lalu,” tutur Leo. “Kami kan sudah sering bertemu jadi dipelajari lagi kesalahan-kesalahan yang kemarin, dan mencoba tidak diulangi di laga ini. Karakter bola cukup berpengaruh. Saat di Dubai, bolanya kencang dan agak melintir tapi di sini walaupun agak lambat tapi stabil. Kami jadi lebih bisa mengontrol, lebih tenang dan tidak terburu-buru,” sambungnya.

Christian Lanjutkan Kegemilangan

Sementara tunggal putra pelapis Indonesia, Christian Adinata, meneruskan kegemilangan. Ia yang harus berjuang melewati babak kualifikasi sebelum tampil di babak utama Malaysia Master ini kembali membuat kejutan dengan menumbangkan Srikanth Kidambi (India) melalui rubber game 16-21, 21-16 dan 21-11.

Di semifinal Christian kembali harus menghadapi pebulutangkis senior Prannoy HS (India). Prannoy lolos sesudah menang rubber game 13021, 21-6 dan 21-11 atas Kenta Sishimoto (Jepang).

Advertisement

“Kembali mengucap syukur Puji Tuhan atas pertandingan hari ini,” aku Christian. “Di game pertama agak berjalan kurang lancar karena tempo saya terlalu pelan, terlalu mengikuti irama permainan lawan. Di gim kedua saya coba memaksa untuk semangat lagi, lebih baik lagi. Setelah kemenangan di gim kedua, di gim ketiga saya lebih percaya diri, dapat motivasi untuk bermain lebih agresif dan mengontrol lawan. Setiap malam sektor tunggal putra mengadakan kumpul sebelum tidur, di sana kita bisa sharing tentang pertandingan. Tadi malam saya mendapat banyak saran dari senior-senior, koh Jo (Jonatan Christie), a Ginting (Anthony
Sinisuka Ginting), bang Chico (Chico Aura Dwi Wardoyo) dan pelatih tentunya, bang Aboy (Irwansyah). Ini hasil yang sudah cukup baik untuk saya tapi masih ada pertandingan besok, saya mau lebih jauh lagi. Saya tidak mau cukup puas dengan ini. Terima kasih untuk semua yang terus mendukung saya,” jelasnya.

Hasil gemilang juga dipetik Gregoria Mariska Tunjung dengan lolos ke empat besar. Gregoria lolos sesudah memperdaya unggulan kedua Wang Zhi Yi (China) dengan dua game langsung 21-11, 21-14.

“Pertandingan hari ini yang membuat saya percaya diri adalah saat di game pertama, lawan tidak bisa berkembang permainannya,” ungkap Gregoria. “Dan saya tidak ingin menyia-nyiakan hal itu. Tuhan di gim pertama saya bisa menang dengan selisih poin yang lumayan jauh, sementara di gim kedua memang lawan sudah lebih membaik permainannya tapi saya punya motivasi untuk menang. Saya tidak berpikir harus menang atau bagaimana, saya mengadu permainan saja karena dia juga punya kualitas pukulan yang
sangat baik. Setelah kalah di dua pertemuan sebelumnya, sebenarnya hari ini saya tidak menyiapkan strategi khusus. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan juga punya keinginan lebih untuk meladeni reli- reli.,” sambungnya.

Gregoria tidak puas dengan lolos ke semifinal. “Saya tidak mau puas di sini,” tekad Gregria. ” Saya mau melebihi hasil tahun lalu pastinya. Saya bersyukur sekarang saya sudah sudah bisa lumayan percaya sama diri sendiri, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dulu saya merasa tidak cukup dengan kemampuan atau kualitas yang saya punya yang membuat saya tidak lepas dan tidak berkembang,” sambungnya. ****

 

Advertisement

Lanjutkan Membaca