Olahraga
LALiga 2022/23 – Vinicius Dilecehkan Fans Valladolid, Ancelotti Serukan Kebijakan ‘Tanpa Tolerasi terhadap Rasisme

Carlo Ancelotti dan Vinicius Junior. (ist)
FAKTUAl-INDONESIA: Carlo Ancelotti percaya kebijakan “tanpa toleransi” perlu diambil terhadap rasisme setelah pemain depan Real Madrid Vinicius Junior dilecehkan oleh beberapa penggemar Real Valladolid pada hari Jumat.
Madrid memenangkan pertandingan 2-0 berkat dua gol Karim Benzema, tetapi rekaman mengejutkan muncul setelah peluit akhir Vinicius dilecehkan secara rasis saat ia diganti, sementara benda-benda juga dilemparkan ke pemain internasional Brasil dari tribun.
Vinicius menyuarakan kekesalannya di media sosial atas kelambanan bos LaLiga dalam mengatasi rasisme, dengan mengatakan liga “terus tidak melakukan apa-apa”.
Ancelotti setuju dengan Vinicius bahwa rasisme perlu diberantas dengan lebih banyak tindakan, meskipun dia berhenti mengkritik LaLiga.
Ketika ditanya apakah dia telah membahas topik tersebut dengan pemain internasional Brasil, Ancelotti mengatakan kepada wartawan jika dirinya tak perlu menanyakan kepada pemainnya it.: “Saya tidak perlu [berbicara dengan Vinicius],” kata Ancelotti. “Ini cukup jelas bagi saya. Rasisme seharusnya tidak ada, dan xenofobia seharusnya tidak ada. Membicarakannya dengan Vinicius akan menjadi suatu kesalahan,” terangnya.
“Ini masalah masyarakat, seharusnya tidak ada, bagi saya itu harus tanpa toleransi,” ucap Ancelotti. “Saya pikir itu bukan masalah LaLiga. Ini adalah masalah budaya umum di masyarakat. Masyarakat tidak memiliki pendidikan yang seharusnya. Dengan masalah sepenting itu saya tidak akan fokus pada Vinicius atau LaLiga atau hukumannya. Ini jauh lebih besar,” lanjutnya.
Sejumlah pemain kunci Madrid akan habis kontraknya pada akhir musim ini, termasuk pasangan lini tengah Luka Modric dan Toni Kroos.
Namun, Ancelotti santai dengan masa depan mereka. “Sepakbola sedang berubah. Ketika seorang pemain mencapai akhir kontraknya, itu tidak mengkhawatirkan seperti beberapa tahun lalu,” ungkap Ancelotti. “Banyak pemain mencapai akhir kontrak mereka dan tidak masalah, jika mereka ingin bertahan, mereka bertahan, dan jika mereka ingin pergi, mereka pergi. Klub tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu,” imbuhnya. ****