Connect with us

Olahraga

Ketum PB PTMSI Peter Layardi Minta Semua Pihak Cooling Down dan Taati Keputusan Menpora Dito Ariotedjo

Avatar

Diterbitkan

pada

Ketua Umum PB PTMSI Peter Layardi Lay. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA: Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay, selaku satu- satunya organisasi tenis meja di Tanah Air berdasar putusan pengadilan dan diperkuat menjadi satu-satunya yang dilantik KONI Pusat, menegaskan Menpora Dito Ariotedjo sudah luar biasa mengeluarkan kebijakan mengirim Tim Tenis Indonesia mengikuti SEA Games 2023 Kamboja.

“Mengimbau semua pihak cooling down dan taati keputusan Menpora Dito Ariotedjo terkait pengiriman tim tenis meja Indonesia ke SEA Games 2023 Kamboja. Semua yang mengaku jadi pembina tenis meja sebaiknya bersama sama memberikan kesempatan atlet untuk berlaga di Kamboja, tanpa membuat keributan dengan membuat berita bermacam-macam di media. Mari bersama-sama mendukung tim tenis meja sesuai yang diputuskan Menpora Dito dan support mereka di lapangan demi kejayaan Merah Putih,” tutur Peter Layardi, Jumat (5/5/2022).

Peter berharap Menpora Dito tidak akan goyah dengan keputusan memberangkatan tim tenis meja yang telah dituangkan dalam SK bernomor RO.03.03/5.3.5/D.IV-3/V/2023 terkait susunan tim tenis meja Indonesia untuk SEA Games 2023 Kamboja. Tertuang jelas tim terdiri: Muhammad Bima Abdinegara, Muhammad Luki Purkani, Rafael Nikola Niman, dan Affan Mauludana Pratama (putra), Rina Sintya, Stella Friska Palit, Novida Widarahman dan Siti Aminah. Mereka akan didampingi pelatih, yakni: Evi Sumendap (pelatih putri) dan Agus Fredi Pramono (pelatih putra).

“Saya berharap Menpora Dito akan mempertahakan keputusan terbaik untuk tenis meja. Meski ada pihak yang coba-coba memberikan tekanan, semoga Menpora, NOC Indonesia dan Koni Pusat tetap pada keputusan karena ini demi kejayaan Merah Putih di SEA Games Kamboja,” seru Peter.

Menurut Peter, saat ini momentum buat Menpora dan NOC Indonesia menegakan olahraga Indonsia dengan bersikap tegas sesuai aturan perundang-undangan. “Berdasar aturan UU dimana PB PTMSI adalah satu-satunya organisasi yang di SK kan KONI Pusat karenanya harus difasilitasi untuk mendapat keanggotaan ITTF,” ungkap Peter. “Karena sudah banyak putusan pengadilan dan juga surat penegasan KONI Pusat bisa menjadi landasan untuk sikap tegas Kemenpora dan NOC Indonesia,” terang Peter.

Advertisement

Ditambahkan Peter, jangan karena ada pihak yang tidak mengindahkan pemerintah dalam hal ini Menpora justru pejabat gamang dan tidak berani mengambil sikap tegas berdasar UU. “Karena itu akan malah memperpanjang polemik ,” ungkap Peter. “Sebenarnya kalau dibilang perpecahan tidak tepat karena nyatanya atlet dan pengurus semua bersatu di seluruh Indonesia di bawah KONI Pusat sebagai induk organisasi yang juga sudah melantik PB PTMSI untuk urusan tenis meja,” jelas Peter.

Peter berharap Menpora-NOC Indonesia tidak gamang untuk menegakkan kebijakan terkait tim tenis meja Indonesia ke SEA Games 2023 Kamboja. Meski ada pihak-pihak yang terus berusaha mempengaruhi dengan berusaha menghimpun dengan membuat berita yang tidak sebenarnya sesuai fakta.

“Mari kita semua fokus dan memberikan support habis-habisan kepada tim tenis meja Indonesia khususnya, dan atlet Indonesia seluruh cabor agar di SEA Games 2023 Kamboja kejayaan bisa diraih untuk Merah Putih. Jangan lagi korbankan atlet dengan hal yang tidak jelas apalagi karena hanya ambisi pribadi,” pungkas Peter. ****

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement