Timnas Dragon Boat Indonesia Raih 1 Emas dan 1 Perunggu di 2024 IDBF World Cup

Bendera Merah Putih berkibar pada Kejuaraan Perahu Naga 2024 bertajuk 2024 iDBF World Cup di Miluo River International Dragon Boat Racing Center, Changsha, China, Minggu (27/10/2024), setelah Tim Indonesia meraih 1 medali emas dan 1 perunggu

FAKTUAL INDONESIA: Timnas Dragon Boat Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 1 medali perunggu pada Kejuaraan Perahu Naga 2024 yang bertajuk 2024 IDBF World Cup yang berlangsung di Miluo River International Dragon Boat Racing Center, Changsha, China, Minggu (27/10/2024).

Pasukan Merah Putih meraih medali emas dari nomor Sprint Mix 22 Crew 200 M dengan mencatat waktu 43,005 detik. Medali perak direbut China dengan mencatat waktu 43,185 detik dan perunggu diraih Canada dengan catatan waktu 43,281 detik.

Baca Juga : Timnas Indonesia Kalah 1-2 dari China, Jokowi Bilang Masih Ada Peluang Besar

Sedangkan 1 medali perunggu diraih dari nomor Sprint Mix 22 Crew 500 M dimana Indonesia mencatat waktu 1:52,663 detik. Medali emas direbut China dengan catatan waktu 1:51,973 detik dan medali perak juga direbut China dengan catatan waktu 1:52,466 detik.

Dengan hasil ini, Indonesia menduduki posisi runner up 2024 IDBF World Cup ini mempertandingkan 5 nomor. Juara umum direbut China dengan mengoleksi 4 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Ke-4 medali emas Tiongkok diraih dari nomor Team Persuit 1.000 M, Team Relay 400 M, ⁠Sprint Mix 22 crew 500 M, dan ⁠Sprint Mix 22 Crew 100 M.

Manajer Timnas Dragon Boat Indonesia, Edy Suyono mengatakan, Indonesia hanya mengoleksi 1 medali emas dan 1 perunggu karena persiapan hanya sebulan.

“Selain China menjadi pesaing berat, masalah udara yang cukup dingin dan angin kencang cukup menyulitkan Timnas Dragon Boat Indonesia memberikan penampilan terbaik,” katanya.

Baca Juga : Timnas Garuda Dipaksa Main Imbang Lawan Bahrain dengan Skor 2-2

“Kita juga tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh mengingat pada waktu yang bersamaan Timnas Dragon Boat Indonesia mengikuti kualifikasi Piala Dunia di Yinchang, China. Jadi, kita terpaksa membaginya menjadi dua tim,” tambahnya.  ***