Olahraga
Teknik Deception Play Untuk Mengelabui Lawan
Oleh : Bert Toar Polii
FAKTUAL INDONESIA: NAMA-NAMA seperti Denny Sacul, Ferdy Waluyan, Taufik Asbi, Robert Tobing, dan lain tidak pernah sepi dari sebuah kejuaraan yang digelar. Karena mereka selalu sukses meraih hasil membanggakan. Semua itu diperoleh tidak semudah membalik telapak tangan saja. Mereka memiliki kemampuan baik dalam bidding dan play tergolong mumpuni. Tidak terlalu salah kalau kemudian mereka dianggap pakar dalam bridge.
Trik permainan bisa mereka kuasai dengan baik. Salah satu trik yang sangat sering dilakukan untuk mengelabui lawan ialah apa yang disebut deception play. Teknik ini biasa digunakan saat kita menganalisis, tidak ada cara lain untuk menyelamatkan atau menggugurkan kontrak selain berusaha mengelabui lawan agar terkecoh dan memilih line of play yang salah.
Bagi pemain yang berpengalaman, deceptive play sudah dijadikan kebiasaan rutin. Sungguh berbeda dengan apa yang dilakukan para pemula di mana sering menyesal untuk membuang percuma kartu tinggi. Teknik ini bisa dilakukan saat menjadi defender maupun saat menjadi declarer.
Mari kita lihat salah satu contoh bagaimana teknik deceptive play mampu mengecoh lawan pada papan berikut ini:
Utara
S Q 5
H A Q 6
D 8 6 5 4 2
C J 9 3
Barat Timur
S 9 3 S 7
H 9 7 5 2 H J 10 8 3
D 3 D A J 10 9
C K 10 7 6 5 4 C A Q 4 2
Selatan
S A K J 10 8 6 4 2
H K 4
D K Q 7
C —
Barat Utara Timur Selatan
2S
Pass 3H Pass 3S
Pass 4S Pass 4NT
Pass 5D Pass 6S
//
Bermain sistem ACOL, selatan bukan 2S yang menunjukkan minimal pegang 6 kartu Spade dan paling kurang 8 playing trick. Selanjutnya atas jawaban positif dari utara sekaligus menunjukan HA, Selatan tanya Ace dan ketika Utara menjawab hanya satu Ace Selatan bid slam.
Barat lead D3 di mana Utara main D2 dan Barat menang DA. Declarer seorang pemain yang sarat pengalaman dengan tenang menjatuhkan DK.
Barat yang terpesona dengan jatuhnya DK tanpa sempat berpikir langsung dengan yakin akan menggugurkan kontrak main CA. Hal ini yang telah ditunggu-tunggu oleh declarer hasil dari usaha declarer mengelabui defender. Declarer langsung ruff disusul cabut trump dan akhirnya main Heart untuk discard D7 dan klaim kontrak bikin.
Kesalahan yang dilakukan pemain Timur kalau dianalisa secara lebih tenang harusnya tidak perlu terjadi. Tapi, sulit disangkal bahwa ‘deceptive play’ yang dilakukan declarer dengan buang DK membuat siapa pun yang duduk di Timur akan terpengaruh dan main CA. Apa yang dilakukan declarer merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan kontrak yang sudah hampir pasti mati kalau ia bermain normal menjatuhkan D7.
Coba bayangkan jika declarer bermain normal D7 rasanya semua pemain Timur akan otomatis balik Diamond karena hampir pasti D3 adalah singleton. Karena, sangat jarang, Timur akan lead angkai 3 pegangan KQ3, K3 atau Q3. Main DK membuat Timur berpikir Barat lead dari kombinasi Q73 yang masih normal dilakukan.
Sebenarnya kalau Timur mau menganalisa jalannya penawaran maka harusnya ia tidak perlu tertipu oleh declarer. Alasannya, declarer telah bid Blackwood untuk tanya jumlah Ace dan ketika mendapat jawaban hanya satu Ace ia tetap ngotot bid slam. Oleh kerena itu, tidak mungkin selatan pegang Club. Karena dengan dua loser CA dan DA, selatan akan berhenti 5S. Pelajaran penting yang bisa ditarik dari permainan ini, ketika menjadi declarer selain mengambil waktu sejenak untuk menghitung trik yang harus dicapai, juga perlu disiapkan teknik-teknik khusus untuk menyelamatkan kontrak. Salah satu cara yang harus dikuasai ialah teknik deceptive play. ***