Olahraga
Pemain Bridge Keranjingan Konvensi Gazzilli
Oleh : Bert Toar Polii
FAKTUAL INDONESIA: Salah satu konvensi yang begitu popular saat ini yang membuat pemain bridge keranjingan adalah Gazilli.
Padahal konvensi Gazzili ini telah ditemukan lama oleh Leo Gazzilli dari Milan Italia. Leo adalah juara Itlaia Open Team Championship tahun 1959 kemudian menjadi runner-up tahun 1973 dan 1975.
Namun sebenarnya Gazilli lebih merupakan “konsep” daripada konvensi yang terdefinisi dengan baik. Mirip dengan Stayman (atau Checkback, atau apa pun) sebanyak jumlah pemain bridge. Setiap pasangan memainkan versi Gazzilli yang disesuaikan.
Konvensi ini bermanfaat untuk sistim standart, tapi untuk pengguna sistim Presicion kurang berguna.
Dalam Sistem Standart dimana 2/1 adalah game force membuat banyak kemudahan karena dari level terendah sudah mengetahui bahwa kedua pasangan minimal harus bermain game. Dengan demikian terbuka ruang yang lebar untuk mencari kemungkinan slam jika ada.
Namun keuntungan ini jika menyisakan beberapa masalah untuk diatasi, antara lain tawaran 1 over 1 atau lebih tepatnya sesudah 1H – 1S atau 1M-1NT bagaimana kita mengetahui pegangan opener terutama menyangkut pegangan dimana misalnya tidak cukup kuat untuk reverse atau jump shift. Disinilah kelebihan Konvensi Gazzilli yang sangat berguna untuk menunjukan tangan yang terlalu lemah untuk melakukan GF reverse 3 level tapi terlalu kuat untuk rebid minimum di level 2: terutama untuk pegangan 15-17 HCP tapi suitnya tidak bagus atau yang tidak ingin melompat rebid di level 3.
Sebagai contoh kita buka 1H partner bid 1S sedangkan kita pegang 16-17 HCP dimana pegangan kita terlalu kuat untuk rebid normal 2H tapi tidak cukup kuat untuk bid game force. Tapi dalam penggunaannya karena bersifat forcing maka banyak variasi yang dibuat oleh para pemain yang menggunakan. Misalnya bukan terbagi hanya kepada bukan 16-17 HCP dan 16-17 HCP tapi sudah menjadi 17- dan 17+
Hal yang sama juga terjadi ketika kita buka 1M dan partner response 1NT. Ini terjadi karena beban yang dipikul oleh bid 1NT adalah semua tangan dengan 6-12 HCP yang tidak game force.
Nah ketika terjadi tawaran diatas, opener dengan dua jenis pegangan diatas akan menawar 2C
Responden diharuskan membuat tawaran berikut 2D dengan 8+HCP dan distribusi apa pun. Setiap tawaran lainnya menunjukkan kurang dari 8 HCP . Secara umum, preferensi harus diberikan kepada warna mayor dari opener dengan hanya doubleton dan kurang dari 8 HCP.
Selanjutnya setelah 2D, opener akan memperjelas pegangannya:
Setelah 1M-1NT-2C-2D atau 1H-1S-2C-2D, pembuka melakukan penawaran ulang 2M dengan versi lemah.
Setiap tawaran lainnya menunjukkan 17+HCP dan menjadikan penawaran selanjutnya menjadi GF.
Setelah tawaran non forcing , opener biasanya akan pass dengan 16-17HCP dan tidak ada fit.
Dengan tangan yang sangat kuat pembuka dapat menawar setelan baru. Dengan cocok dia masih bisa mengundang atau menawar permainan.
Struktur dasar penawaran setelah tawaran pembuka 2C adalah 2D 8+HCP
Selanjutnya rebid opener (ini hanya salah satu versi) :
2M <17HCP, semi natural club
2OM 17+HCP, tangan dimana pegang 3 kartu mayor lainnya
2NT 17+HCP, balanced , tanpa 3 kartu mayor lainnya
3m 17+HCP, natural, tanpa 3 kartu mayor lainnya
3M 17+HCP, natural, tanpa 3 kartu mayor lainnya
3OM 17+HCP, 4 mayor lainnya
Jawaban lain setelah 2C Gazzilli :
2M <8 HCP, 2-3M
2oM <8HCP, natural , 0-1M
2NT <8HCP, artificial , 0-1M
3m <8HCP, natural , 0-1M
Ada juga keuntungan menggunakan Gazzilli, karena kita bisa tidak buka 1NT dengan 5 kartu major karena problem rebid.
Selain itu, banyak pasangan di Italia menggunakan Gazzilli 2 C untuk semua pembukaan 1M yang kuat: Ini membuat jump rebid dan rebid 2NT bisa untuk pegangan lain. Misalnya 5/5 dan lain-lain. 2NT bisa digunakan untuk distribusi 6 M dan 4 kartu lain.
Banyak sekali versi Gazzilli yang bisa dibuat tergantung kebutuhan partnership. ***