News
Cak Imin Bakal Tawarkan Golkar Gabung Gerindra, Siapa Capresnya?
FAKTUAL-INDONESIA : Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan bakal mengajak Golkar berkoasi dengan PKB dan Gerindra. Kalau hal itu terjadi, siapa capres yang bakal diusung?
Seperti diketahui, Gerindra sudah mengumumkan nama capres yang mereka usung di Pilpres 2024 adalah Prabowo Subianto. Sementara Golkar juga sudah mengumum nama ketum Airlangga Hartarto sebagai capres.
Namun hal tersebut agaknya masih jauh untuk dibahas mengingat Ketua Umum PKB, Cak Imin baru akan merencanakan sebuah pertemuan dengan Golkar.
“Dalam waktu dekat, saya akan melakukan pertemuan dengan Partai Golkar untuk membicarakan berbagai hal, salah satunya soal koalisi,” kata Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Dalam kesempatan itu Cak Imin juga mengatakan pertemuan tersebut bukan untuk membentuk koalisi baru namun untuk mengajak Golkar bergabung ke dalam koalisi PKB-Gerindra.
“Justru kita mengajak Golkar untuk bergabung,” kata Cak Imin.
Cak Imin juga mengatakan pihaknya akan terus membuka komunikasi dengan semua partai.
Dia juga mengatakan hal tersebut telah dikomunikasikan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Semua, semua partai kita ajak bicara, kita undang kita ajak bicara,” ujarnya.
PKB dan Gerindra telah membentuk koalisi dengan meluncurkan Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB dalam rangka menyambut Pemilu 2024.
Meski demikian, PKB hingga kini belum memutuskan nama-nama capres dan cawapres yang diusung bersama Gerindra.
Sebelumnya, Sabtu (14/1/2023), Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan hasil Ijtima Ulama Nusantara, yang digelar PKB pada 13-14 Januari 2023, merekomendasikan Muhaimin Iskandar maju sebagai bakal capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
“Hasil dari pertemuan Itjima Ulama ini mendorong agar Gus Muhaimin maju menjadi capres atau cawapres 2024 dan segera menentukan pasangannya,” kata Jazilul.
Menurut dia, para ulama juga memberikan batas waktu agar PKB segera menentukan nama capres dan cawapres yang diusungnya sebelum Ramadhan.
“Sesegera mungkin (menentukan), tetapi para kiai memberikan batas waktunya. Kalau bisa sebelum puasa, sebelum Maret berarti, ya, paling lambat,” ujar Jazilul.***