Nusantara
UNS Anugerahi Menkeu, UNS Award Parasamsya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhasana

Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho memberikan UNS Award kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. ( Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretriat Presiden)
FAKTUAL-INDONESIA: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mendapatkan penghargaan UNS Award 2022, “Parasamsya Anugraha Dharma Bhakti Upa Bhasana”. Penghargaan diberikan dalam rangka Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Seusai menerima penghargaan, Menkeu juga membacakan orasi ilmiah. Mengawali orasi ilmiahnya, Sri Mulyani mengutip pepatah dalam Bahasa Inggris, ‘no matter how long the winter, spring is sure to follow’.
“Pepatah ini menggambarkan suasan hari-hari ini. Tentang keniscayaan datangnya musim semi. Berapun lamanya musim dingin yang beku ,gelap, murung, mencekam musim semi ceria pasti akam datang,” ujarnya.
Sri Mulyani mengungkapkan dunia diterjang pandemi sejak 2020 , sejak WHO menyatakan virus Covid-19 menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi maka musim dingin muram, beku mencekam dunia. Kehidupan dunia berhenti tiba-tiba.
“New York tiba-tiba kosong dan Mekkah yang selalu penuh jamaah umrah dan haji ditutup dan menjadi sunyi. Jakarta di sepanjang Jalan Sudirman hingga Tamrin seketika kosong. Solo sepi, sekolah ,pasar pasar tempat ibadah jalanan kosong tidak ada manusoa beraktivitas,” katanya.
Pandemi Covid-19 memporakporandakan dunia. Namun menurut Sri Mulyani, seperti dalam pepatah seberapun panjang pandemi Covid-19 maka penyembuhan pasti terjadi. Pandemi adalah kejadian luar biasa yang sangat dasyat.
“Dua tahun berjalan setengah miliar orang dunia terpapar, lebih dari 6 juta meninggal. Angka kematian lebih tinggi dibanding pandemi lainnya sebelumnya,” katanya lagi.
Dampak dari pandemi sangat luar biasa, segala bentuk investasi tertunda. Harga komoditas jatuh, bahkan harga minyak mentah pernah mencapai minus 37 US Dollar per barel pada bulan April 2020.
Indonesia juga mengalami tekanan dengan arus modal keluar mencapai Rp121,8 Triliun hanya di bulan Maret 2020. Kegiatan ekspor dan impor berhenti. Volume perdagangan global di tahun 2020 terkontraksi sangat dalam -8,2 persen.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan dalam pandemi Covid-19, negara menghadapi tiga hal besar yaitu. perang terhadap Covid, tantangan sosial yang mendadak kehilangan pekerjaan dan tantangan keuangam bagaimana memulihkan ekonomi yang merosot.
“Untuk menghadapi masalah multidimensi harus melakukan langkah luar biasa. Tantangannya adalah keuangan negara,” ujarnya.
Respon pemerintah menurut Menkeu sangat luar biasa. Yakni dengan menerbitkan Perppu 1/2020 yang kemudian disahkan menjadi UU 2/2020, sehingga ruang untuk kebijakan fiskal, moneter, dan sistem keuangan yang extraordinary menjadi responsif dan fleksibel menghadapi tantangan yang rumit dan genting.
“Selain itu, pemerintah juga meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ucapnya.
Menutup orasinya, Menkeu mengatakan bahwa solusi dari setiap tantangan adalah suatu keniscayaan.
“Even the hardest of winters fears the spring, bahkan badai terdahsyat pun akan takut akan datangnya musim semi,” pungkasnya. ***