Nusantara
Surveilans Tahap Ketiga Akan Menyasar 31 Sekolah di Solo
FAKTUAL-INDONESIA: Surveilans dengan melakukan tes swab random dari kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo akan terus dilakukan. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo siap melaksanakan surveilans tahap ketiga.
“Surveilans tahap ketiga menyasar 31 sekolah, dua diantaranya pondok pesantren. Kalau tahap kedua kemarin 30 sekolah, satu diantaranya pondok pesantren,” jelas Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, Kamis (2/12/2021).
Pada surveilans ketiga mendatang juga akan mengambil 33 sampel setiap sekolah. Sementara itu, dari hasil surveilans tahap kedua dan tracing, diketahui 31 siswa dan guru terpapar virus Covid-19.
“Kemarin ada satu lagi dari hasil exit tes. Jadi sebelumnya dites hasilnya negatif tapi dia ada kontak erat kemudian selang lima hari dites lagi ternyata hasilnya ada yang positif satu,” jelasnya lagi.
Tambahan satu yang positif Covid-19 tersebut berasal dari SD Beskalan. Siti berharap dalam minggu ini semuanya sudah selesai.
“Mudah-mudahan ini yang terakhir dan minggu ini sudah clear semua,” katanya.
Pada surveilans tahap kedua tersebut jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.300 an dari 30 sekolah. Siti juga mengatakan pihaknya masih akan melakukan exit test, dan untuk melaksanakannya DKK telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
“Kemarin koordinasi dengan Disdik tapi menurut edarannya bulan Desember tidak jadi libur. Tapi tidak jadi libur itu sekolahnya online atau tatap muka,” katanya lagi.
Jika dilakukan PTM maka tes akan dilanjutkan. Pihaknya menargetkan minggu kedua bulan Desember akan melakukan tes lagi.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan jika terjadi klaster Covid-19 dari PTM seperti ini, tidak bisa menyalahkan pihak sekolah dan guru.
“Karena kalau di sekolah kan pengawasannya oleh guru tapi kalau di luar sekolah pengawasannya dari orangtua. Pulang sekolah anaknya main kemana, pulang sekolah anaknya langsung pulang atau main dulu, harus ada pengawasan dari orangtua,” jelas Gibran.
Meskipun dari hasil surveilans jumlah kasus positif Covid-19 di Solo bertambah. Tetapi Gibran meminta masyarakat tetap tenang, karena semua anak-anak yang terpapar adalah orang tanpa gejala (OTG).
“Gakpapa tenang saja, kan anak-anak OTG semua. Sembuhnya juga akan lebih cepat,” ujarnya.
Gibran menegaskan surveilans akan terus dilakukan. Dirinya juga mengatakan tidak takut angka kasus positif Covid-19 naik, karena yang terpenting siswa-siswa yang OTG bisa teridentifikasi semuanya.
“Ha coba bandingkan dengan kota lain di sekitar Solo, apakah mereka juga melakukan? Gakpapa angkanya naik, kalau gak dites ya gak mungkin ketahuan,” katanya.
Sebelumnya diketahui ada 30 kasus positif Covid-19, dimana dua diantaranya guru. Mereka diketahui terpapar Covid-19 dari hasil surveilans dan tracing. 30 kasus tersebut ditemukan di tiga SD dan 2 SMP. Yakni SDN Cinderejo Lor, SDN Beskalan, SDN Semanggi Kidul, SMPN 6, dan SMP Muhammadiyah 7. Jumlah tersebut bertambah menjadi 31 kasus. ***