Nasional
Korban Tewas Kecelakaan Bus Rosalia Bertambah 8 Orang

Bus Rosalia Indah yang alami kecelakaan di Batang, Semarang. (ist)
FAKTUAL-INDONESIA : Jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus Rosalia Indah di kilometer (km) 370 Tol Semarang-Batang di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bertambah satu orang menjadi delapan orang.
Korban tewas bernama Anisa (29) sempat dirawat beberapa hari di RS Islam, Kendal. Dia merupakan warga Bekasi, Jawa Barat.
“Korban tewas bertambah satu orang, sehingga total korban meninggal menjadi delapan orang,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Satake Bayu Setianto di Semarang, Minggu (14/4/2024).
Menurut dia, kepolisian sudah berkoordinasi dengan keluarga untuk memulangkan jenazah ke rumah duka.
Selain Anisa, korban tewas dalam kecelakaan tersebut masing-masing Shaqueena Bunga Zea Salsabila (1) warga Ngajuk, Jawa Timur, Sumarno (45) warga Kabupaten Wonogiri, Zifana (3) warga Cikarang Barat, Aris Riski (29) warga Kabupaten Cirebon, Moh Mahsun (46) warga Kabupaten Bekasi, Masri’in (56) warga Kabupaten Bekasi, dan Titik Sari Setiti (46) warga Kabupaten Bekasi.
Saat ini, lanjut Satake, masih terdapat satu korban dirawat atas nama Ibrohim Kafa Madkakya (1) yang merupakan anak dari korban Anisa. “Masih dirawat di rumah sakit akibat memar di bagian kepala,” katanya.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan sopir bus Rosalia Indah berinisial JW sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut.
Sementara pihak manajemen PO Rosalia Indah menyampaikan akan menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada pihak berwajib dan akan mengikuti seluruh proses hukum yang berjalan.
Public Relations PO Rosalia Indah Yofie Aganovic menjelaskan, perusahaannya memiliki standard operating procedure (SOP) yang jelas dan tegas terkait jadwal mengemudi para sopir.
Yofie menegaskan tidak ada sopir yang mengemudi lebih dari 8 jam, termasuk sopir yang menjadi tersangka dalam kecelakaan maut ini. Hal ini juga didukung dengan adanya kebijakan dua supir di setiap bus antarprovinsi.
“Manajemen juga terus melakukan penyelidikan internal untuk melihat semua potensi human error dan memastikan bahwa semua SOP ditegakkan tanpa toleransi,” tambah Yofie, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (13/4/2024).***