Nasional
Dua Pekan Pilot Susi Air Disandera KKB, Polda Papua Akui Sudah Dapatkan Titik Terang
FAKTUAL-INDONESIA : Hampir dua pekan sudah pilot Susi Air disandera. Polda Papua menyatakan tim gabungan TNI-Polri telah mengetahui titik terang soal pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
KKB adalah sebutan aparat terhadap milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) diharapkan bisa membebaskan Philip. Mengingat dia adalah warga negara Selandia Baru. Kasus ini bisa menjadi urusan internasional jika berlarut-larut.
“Saat ini tim gabungan dari TNI Polri dan juga Satgas Damai Cartenz Polda Papua masih terus memaksimalkan upaya pencarian. Memang kita sudah bisa mendapatkan titik terang,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Selasa (21/2/2023).
“Namun kita tidak bisa jelaskan detailnya karena akan dapat mengganggu upaya pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air itu,” imbuhnya.
Benny mengatakan berdasarkan informasi yang didapatkan pihaknya, kondisi Philip dilaporkan masih dalam keadaan sehat.
“Namun saat ini karena masih di bawah kelompok kriminal bersenjata tentunya keselamatan pilot ini adalah yang utama,” kata Benny.
Sementara itu, Benny mengaku belum dapat perihal kegiatan tim negosiasi yang digalang Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge, untuk membantu pembebasan Phiip.
“Nah itu saya Belum ada informasi lebih jelas lagi, karena itu ranah dari pemda–Pj Bupati dan ketua DPR (Papua). Belum ada feedback kondisi tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap aparat keamanan hampir menyerbu TPNPB-OPM.
Mahfud mengatakan kelompok OPM meminta Papua merdeka jika pemerintah ingin pilot Susi Air dibebaskan.
Namun, kata Mahfud, ketika aparat keamanan siap bergerak menyerbu OPM, pihak Selandia Baru meminta agar tak ada tindakan kekerasan untuk membebaskan warga negaranya itu.
“Saya sudah tahu loh tempatnya, koordinat berapa seperti itu. Kamu sudah kita kepung sekarang, tetapi begitu kita mau bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindak kekerasan,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.
Mahfud menyebut Selandia Baru ingin memprioritaskan keselamatan Philip, warga negara mereka. Menurutnya, mereka menilai persoalan ini bisa menjadi urusan internasional jika diselesaikan melalui kekerasan.
Pemerintah, kata Mahfud, memahami alasan Selandia Baru tersebut. Ia berkata pemerintah pun enggan menjadikan penyanderaan pilot Susi Air ini menjadi urusan internasional.***