Connect with us

Kesra

DPR: Aturan Wajib PCR Beratkan Calon Penumpang Pesawat

Avatar

Diterbitkan

pada

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. (Ist).

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. (Ist).

FAKTUAL-INDONESIA: Aturan wajib PCR bagi calon penumpang pesawat dirasakan sangat memberatkan. Keharusan itu dinilai kontraproduktif dengan upaya membangkitkan perekonomian rakyat.

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menilai selain biaya PCR relatif mahal, calon penumpang juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

“Aturan ini menjadi tidak relevan bila diterapkan di daerah PPKM level 1 dan 2. Di sana kondisinya sudah membaik, kasus positif sudah jauh berkurang. Bahkan jumlah vaksinasi di daerah tersebut dapat dikatakan cukup tinggi. Terlebih, aturan yang hanya diterapkan pada sektor penerbangan menjadi sangat diskriminatif,” ujar Suryadi dalam siaran persnya, Senin (25/10/2021).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melihat adanya ironi jika ketentuan penerbangan malah diperketat dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sudah membaik saat-saat ini. Padahal, sambung Suryadi, perjalanan udara relatif lebih singkat dibandingkan dengan perjalanan darat, sehingga interaksi antar penumpang justru bisa diminimalisir pada angkutan udara.

Tak hanya itu, tutur Suryadi, pesawat saat ini sudah dilengkapi dengan teknologi HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang memungkinkan siklus filtrasi udara setiap tiga menit sekali. Dengan demikian, ungkap Suryadi, risiko penumpang pesawat tertular Covid-19 melalui udara seharusnya dapat berkurang.

Advertisement

Legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat II itu juga menyayangkan harga tes PCR yang jauh lebih tinggi dari harga tiket beberapa rute dan maskapai penerbangan itu sendiri. “Seharusnya.setidak-tidaknya pemerintah harus menurunkan harga tes PCR terlebih dahulu agar lebih terjangkau bagi masyarakat,” pungkas Suryadi.

Seperti diketahui, kewajiban tes PCR bagi calon penumpang pesawat terbang menuai kontroversi bahkan penolakan di kalangan masyarakat luas. Kebijakan itu dinilai memberatkan calon penumpang pesawat karena selain biayanya relatif mahal calon penumpang juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19. ***

 

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement