Connect with us

Kesra

Bantu Cegah Penyebaran Covid-19, Mahasiswa ITS Ciptakan Kamera Cerdas

Avatar

Diterbitkan

pada

Foto: Istimewa

FAKTUALid – Pandemi Covid-19 yang tak kunjung tuntas mulai memicu kreativitas para mahasiswa. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) misalnya, menciptakan kamera cerdas berbasis Internet of Things (Iot) yang bisa mendeteksi pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) di area publik.

Menurut Ketua Tim, Singgih Ardiansyah, kamera Include ini diintegrasikan dengan pengeras suara dalam suatu boks yang disebut boks Include. “Boks Include ini dihubungkan dalam sebuah server agar bisa memproses data untuk mengetahui adanya indikasi pelanggaran,” ujarnya, Sabtu (12/6/2012).

Cara kerjanya, kata dia, ketika kamera Include mendeteksi manusia, maka akan diproses oleh server. Selanjutnya server mengembalikan data berupa ada tidaknya pelanggaran prokes yang terjadi.

Saat kamera mendeteksi adanya dua atau lebih orang berdekatan dalam jarak kurang dari satu meter, maka pengeras suara akan bekerja. Hal yang sama juga bekerja bagi pelanggaran penggunaan masker. Pengeras suara dari boks itu nantinya akan mengingatkan pelanggar untuk mematuhi prokes.

Tim yang beranggotakan Singgih Ardiansyah (Departemen Teknik Komputer), Raul Ilma Rajasa (Departemen Teknik Informatika), Arum Puspa Arianto (Teknik Elektro Otomasi), dan Ilham Wahyu Eko Prasetyo (Teknik Elektro) ini ini juga menciptakan aplikasi tambahan yang terhubung dengan boks Include. Aplikasi bernama Include app ini membantu kinerja boks Include, yang hanya bisa dijangkau oleh petugas yang berada di lapangan.

Advertisement

Sehingga nantinya, ketika terjadi pelanggaran prokes berlangsung selama lebih dari satu menit, sistem akan menginformasikan kepada petugas melalui notifikasi pada Include app. Selanjutnya, petugas akan melakukan penindak lanjutan terhadap pelanggaran tersebut.

Tim percaya bahwa 99 persen orang akan mematuhi prokes setelah diberi peringatan, baik melalui pengeras suara dari boks Include maupun petugas secara langsung. “Ini juga memudahkan pekerjaan petugas atau pengawas, serta lebih efisien dan efektif,” ujarnya.

Untuk menguji efektifitas perangkat ini, Singgih bersama timnya telah melakukan uji lapangan di salah satu minimarket di Purbalingga. “Kami yakin, jika implementasinya benar, alatini akan sangat membantu terutama di titik-titik antrean seperti di minimarket yang rawan pelanggaran,” ujarnya.

Melihat besarnya manfaat perangkat tersebut, Tim yang beranggotakan para mahasiswa angkatan 2020 itu akhirnya mengikutsertakan gagasannya dalam sebuah lomba. Ternyata Tim itu berhasil meraih juara III di ajang Sebelas Maret (Semar) International IoT Challenge 2021.(Akbar Surya)***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *