Kesra
Sudah Ada 5,3 Juta Produk Halal, Menag Yaqut: Kinerja BPJPH Telah Meningkat Secara Kualitas maupun Kuantitas

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka sekaligus memberikan sambutan pada The 3rd H20 Opening Ceremony di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/10/2024)
FAKTUAL INDONESIA: Kinerja Badan Penyelenggara Jaminaan Produk Halal (BPJPH) telah meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Saat ini di Indonesia sudah ada 5,3 juta produk halal yang tersertifikasi oleh BPJPH. Meningkat hampir 700 persen dari tahun 2019.
Demikian dikemukakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka sekaligus memberikan sambutan pada The 3rd H20 Opening Ceremony.
Baca Juga : Menag Yaqut Tegaskan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Mencapai Skor 88,20, Artinya Sangat Memuaskan
Acara yang dihadiri stakeholder Jaminan Produk Halal (JPH), dalam dan luar negeri, mulai dari kementerian lembaga, LPH, LP3H, dan LHLN ini mengusung tema ‘Halal Traceability in the Global Supply Chain: Trchnology Innovations’.
“Atas nama masyarakat Indonesia, Saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai unsur penyelenggara jaminan produk halal, LPH, LP3H, Lembaga Pelatihan, Perguruan Tinggi, Kementerian/Lembaga, lembaga halal luar negeri dari berbagai negara sahabat Indonesia atas ke-bersaling-terimaan dalam mengakui proses penyelenggaraan jaminan produk halal dari masing-masing Negara,” kata Menag Yaqut, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/10/2024).
Menag Yaqut mengemukakan, saat ini Indonesia telah menunjukkan progres yang signifikan dalam penyelenggaraan jaminan produk halal. Dalam hal dunia internasional, peringkat SGIE meningkat terutama pada makanan dan minuman Halal.
Bahkan, proses layanan sertifikasi halal terus ditingkatkan sehingga hanya dapat memakan waktu 21 hari dari yang sebelumnya bisa hingga 10 bulan.
“Inovasi teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Inovasi teknologi juga menjadi hal penting dalam mewujudkan penyelenggaraan jaminan produk halal yang berkelanjutan. Dengan inovasi teknologi, halal dapat mengambil peran pada produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab dan menjadi salah satu poin tujuan pembangunan berkelanjutan,” jelas Menag Yaqut.
Menag Yaqut juga menjelaskan bahwa salah satu misi penting untuk mewujudkan hal tersebut bisa dengan menerapkan prinsip traceability. Sehingga informasi from-farm-to-fork bisa diketahui oleh semua stakeholder. Inovasi teknologi tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
“Ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan Trade Expo Indonesia kemarin bahwa penting bagi kita melakukan digitalisasi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang sedang terjadi pada masa kini,” kata Menag Yaqut.
Baca Juga : Menag Yaqut Bertemu Imam Masjid Nabawi, Ada Pesan dari Raja Salman dan Putra Mahkota
Menag Yaqut mengajak seluruh stakeholder penyelenggara jaminan produk halal terutama Lembaga Halal Luar Negeri untuk bersatu dan mengintegrasikan layanan dengan mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, acara halal 20 ke-3 secara resmi saya nyatakan dibuka,” tandas Menag Yaqut. ***