Ibu Kota
Inilah 10 Dampak Positif dan Negatif Citayam Fashion Week
FAKTUAL-INDONESIA: Belakangan ini, fenomena Citayam Fashion Week masih menjadi topik hangat di media sosial, bahkan hingga saat ini. Kegiatan catwalk dadakan di zebra cross kawasan Dukuh Atas-Sudirman ramai diperbincangkan hingga menuai pro dan kontra. Memang apa sih dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week?
Citayam Fashion Week ini merupakan istilah yang parade fashion yang sedang viral di sosial media. Munculnya istilah tersebut karena para anak-anak muda itu berasal dari daerah Citayam dan selalu mengenakan fashion atau busana yang unik dan nyentrik.
Sebagian pihak menilai fenomena ini menuai pro kontra dari sejumlah pihak. Namun, menarik rasanya jika membahas mengenai dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week.
Baca juga: Dengan Meneteskan Air Mata, Baim Wong Cabut Pendaftaran Citayam Fashion Week
Berikut beberapa dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week yang telah faktualid.com rangkum dari berbagai sumber.
Daftar isi
Dampak positif
1. Wujud ekspresi remaja kreatif dalam dunia fashion
Dampak positif Citayam Fashion Week yang pertama yaitu wujud ekspresi remaja kreatif. Komunitas ini terbentuk oleh anak muda yang tingggal di Citayam, Bojong Gede, dan Depok. Mereka berasal dari kawasan penyangga ibu kota yang memiliki kreativitas dalam bidang fashion.
Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Luluk Dwi Kumalasari menilai sebagai sebuah fenomena yang wajar.
“Citayam Fashion Week merupakan sarana anak muda untuk mengungkapkan diri mereka secara jujur melalui sebuah fashion,” kata Luluk, mengutip TeraKota, Rabu (27/7/2022).
Dampak positif lainnya, kata Luluk, muncul tren remaja menjadi lebih memahami kehidupan sosial. Kreatifitas para remaja sebagai kreator konten di media sosial meningkat.
Selain itu, juga meningkatkan penghasilan para Pedangan Kali Lima (PKL) di kawasan Sudirman, Jakarta. Namun, tetap saja dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week selalu dibicarakan.
2. Menguntungkan sejumlah pihak
Berbicara tentang Citayam Fashion Week, tentu akrab dengan nama Jeje Slebew, Roy, Kurma, hingga Bonge. Berkat fenomena tersebut, keempatnya disebut menjadi ikon Citayam Fashion Week sekaligus mendapat pundi-pundi rupiah.
Tak hanya mereka, beberapa pihak juga diuntungkan, seperti penjual pedagang kaki lima (PKL). Pedagang di kawasan tersebut tentu bisa menjual makanan atau minuman lebih banyak karena banyak orang datang dan penasaran dengan fenomena tersebut. Pelaku UMKM yang tadinya sepi jadi ramai sehingga roda ekonomi berputar.
Baca juga: 7 Inspirasi OOTD Street Style ala Citayam Fashion Week, Berani Coba?
3. Mendatangkan efek positif untuk pariwisata Jakarta
Fenomena CFW juga menguntungkan Jakarta dalam sektor pariwisata, yakni urban tourism. Dikutip dari Instagram @kemenparekraf.ri, urban tourism merupakan kegiatan berwisata di perkotaan dengan menikmati seluruh unsur-unsur kota tersebut hingga gaya hidup kota menjadi daya tarik wisata.
Dari situ, wisata kuliner dan fashion sekitar lokasi juga ikut naik dan membuat perekonomian kota dan sektor lainnya terangkat. Meski begitu, dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week tetap saja ada dan sejumlah pihak membantu kegiatan ini supaya terus bermanfaat bagi pihak lainnya.
4. Menjadi sorotan media asing
Tak hanya media lokal, media asing juga menyoroti fenomena remaja Sudirman Citayam BojongGede Depok (SCBD).
Media pemerintah China, Xinhua, merilis laporan yang berjudul “Asia Album: Catwalk on Zebra Crossing in Jakarta” pada akhir pekan lalu, melansir Detik.
Secara tidak langsung, ini membuat nama Jakarta dan Indonesia menjadi lebih dikenal oleh negara, walaupun nantinya media asing tersebut membahas mengenai dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week.
5. Menarik perhatian para tokoh
Fenomena CFW juga menarik perhatian tokoh-tokoh publik, baik dari dunia hiburan maupun dari dunia politik untuk datang ke sana dan menjajal berjalan di catwalk jalanan mereka.
Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, YouTuber Ria Ricis, model profesional seperti si kembar jebolan Asia’s Next Top Model Valerie dan Veronika, istri Baim Wong Paula Verhoeven, Mayang Sari, dan masih banyak yang lainnya.
Tak hanya datang dan menjajal catwalk jalanan, para tokoh ini juga tak lupa membuat konten untuk dinaikkan di akun media sosial atau YouTube miliknya.
Dampak negatif
Berbicara tentang dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week, sejumlah pihak menilai kegiatan ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif, sebegai berikut:
1. Buat jalanan macet
Dampak negatif dari viralnya Citayam Fashion Week yang pertama adalah jalanan macet. Bagaimana tidak, kegiatan fashion ini menggunakan zebra cross sebagai catwalk di kawasan Dukuh Atas. Hal tersebut tentu membuat macet dan menggangu pengguna jalan lainnya. Padahal, fungsi trotoar zebra cross yakni untuk menyebrang jalan.
Baca juga: Mengganggu Pengguna Jalan, Pemprov DKI Carikan Tempat Alternatif Citayam Fashion Week
2. Tumpukan sampah
Semakin viralnya kawasan remaja SCBD ini, membuat banyak orang pensaran datang kesana. Namun, masyrakat disana banyak yang membuang sampah sembarangan sehingga membuat lingkungan sekitar jadi kotor dan jauh dari kebersihan.
3. Rawan tindak kejahatan
Bisa bilang, dampak positif dan negatif Citayam Fashion Week justru lebih banyak menimbulkan kontra. Salah satunya tindak kejahatan. Sebagai tempat umum, bisa saja banyak para “pencopet memanfaatkan keramaian tempat tersebut.
Belum lagi cara berpakaian yang dinilai terlalu terbuka bisa mengundang pelecahan seksual dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Dipadati anak dibawah umur
Sudah diketahui bersama bahwa para remaja SCBD banyak yang masih dibawah umur yang seharusnya berada di bawah pengawasan orang tua. Tentu saja ini mereshkan banyak orang. Belum lama, banyak remaja yang tidur di trotoar kawasan Dukuh Atas-Sudirman. Padahal, tindakan ini bisa sangat berbahaya dan rawan tindak kriminalitas.
Diketahui, mereka sudah ketinggalan kereta sehingga terpaksa bermalam di jalanan. Hal tersebut perlu dibenahi agar mereka tidak menggangu keterbiban umum. Hingga akhirnya, Pemprov DKI saat ini sedang mengupayakan penertiban awal dengan melakukan pembubaran massa pada pukul 22.00 WIB.
5. Dinilai jadi gerakan LGBT
Melansir Detik, Anwar Abbas menyoroti kemunculan remaja laki-laki yang berdandan seperti wanita di Citayam Fashion Week (CFW) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat (Jakpus). Anwar Abbas menyayangkan Citayam Fashion Week dimanfaatkan oleh gerakan LGBT.
“Sangat patut disesalkan adalah ajang Citayam Fashion Week ini juga telah dimanfaatkan oleh gerakan LGBT untuk mempromosikan ide dan gerakannya,” ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).
Wakil ketua umum MUI ini mengimbau pemerintah dan pihak berwajib untuk menertibkan dan melarang tindakan tersebut. Menurutnya, hal ini sangat bertentangan dengan falsafah bangsa dan ajaran Islam.
Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan, Rich People Jangan Memonopoli Citayam Fashion Week
Anwar Abbas mengajak masyarakat dan orangtua untuk berani mengkritik diri sendiri untuk mengetahui titik lemah sehingga membuat para remaja tersebut ada yang berprilaku negatif. Introspeksi diri juga dinilai dapat menjadi dasar untuk melakukan langkah pembenahan.
Demikian pembahasan tentang dampak postif dan negatif Citayam Fashion Week. Sebagai masyrakat umum, tentu kita berharap agar kegiatan ini bisa sepenuh mendatangkan keuntungan dan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.***