Connect with us

Nasional

Sambut Masa Keemasan Asia, LPP RRI Siarkan Program Belajar Bahasa Tionghoa Gratis

Avatar

Diterbitkan

pada

Spanduk belajar Bahasa Tionghoa di RRI. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA: Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) menginisiasi Program Belajar Bahasa Tionghoa lewat siaran radio Programa 2 RRI sejak Jumat, 5 Mei 2023.

Program Belajar Bahasa Tionghoa akan disiarkan satu minggu sekali di seluruh Indonesia, lewat 65 stasiun RRI. Dalam program ini, RRI bekerja sama dengan China Media Group dan difasilitasi oleh Nanyang Bridge Media. Akan ada 900 episode Belajar Bahasa Tionghoa di RRI yang bisa diikuti publik secara gratis lewat siaran radio Programa 2 RRI.

Program belajar bahasa asing ini dilatarbelakangi, potensi kawasan Asia yang diperkirakan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Asia dengan populasi 5 (lima) miliar orang sedang membentuk tatanan multi sivilisasi menghubungkan 5 (lima) miliar orang tersebut di Benua Asia melalui perdagangan infrastruktur dan jaringan diplomatik yang bersama-sama mewakili 40 persen dari pertumbuhan ekonomi global.

Potensi yang fantastis dan kesempatan yang luar biasa bagi penduduk Asia untuk merebut/mendapat peluang untuk maju, termasuk masyarakat Indonesia sendiri.

“ RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik mengambil peran penting sebagai sarana pendidikan, khususnya Belajar Bahasa Tionghoa dalam rangka untuk mempersiapkan publik memasuki masa keemasan Asia,” kata Direktur Utama LPP RRI, I Hendrasmo, Kamis (11/5/2023), di Jakarta.

Advertisement

“Hal ini merupakan awal yang akan dilanjukan dengan menyediakan program belajar bahasa lainnya yang dibutuhkan publik untuk memenangkan pertarungan di masa yang akan datang,’” terang Hendrasmo.

RRI tidak hanya akan menyiarkan program bahasa Tionghoa. RRI saat ini tengah membangun komunikasi dengan pihak Nippon Hōsō Kyōkai (NHK) Jepang guna menayangkan pelajaran bahasa Jepang untuk pendengar RRI. Hal ini bagian dari bentuk peran RRI mempersiapkan publik melalui program pendidikan bahasa, khususnya bahasa-bahasa asing di Asia, sehingga masyarakat/publik dapat mempersiapkan diri untuk memasuki masa keemasan Asia. ****

Lanjutkan Membaca
Advertisement