Nasional
Usia di Atas 95 Tahun Ada 269 Orang, Menag Siapkan Petugas Haji Khusus Kawal Jemaah Lansia
FAKTUAL-INDONESIA: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, calon jemaah haji tahun 2023 yang berusia di atas 95 tahun ada 269 orang.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI dengan agenda persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M, Menag Yaqut juga menyatakan, saat ini tercatat ada 62.879 jemaah haji yang usianya di atas 65 tahun.
Adapun rinciannya menurut Menang Yaqut, 51.778 orang berusia 65 – 75 tahun; 8.760 orang berumur 76 – 85 tahun; dan 2.074 orang berumur 86 – 95. Sementara yang di atas 95 tahun ada 269 calon jemaah.
“Ada beberapa kategori yang sedang kita bahas, variabel-variabel apa yang memungkinkan jemaah ini diberangkatkan, tentu jelas salah satunya adalah jemaah lansia yang dalam kondisi sehat,” kata Menag Yaqut di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Dijelaskan Menag, kuota haji Indonesia tahun 2023 ditetapkan sebesar 221.000 orang. Hal ini berdasarkan MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi pada tanggal 9 Januari 2023.
Menag Yaqut akan menyiapkan petugas haji yang memiliki tugas khusus dalam pelayanan jemaah haji lansia.
Menurut Menag, untuk mempersiapkan jemaah lansia yang akan diberangkatkan, Kementerian Agama terus melakukan kajian bersama Centre for Ageing Studies sebagai satu-satunya lembaga di Universitas Indonesia yang mempelajari terkait lansia.
“Kementerian Agama dan Centre for Ageing Studies Universitas Indonesia sudah dan terus mendiskusikan mengenai penanganan lansia ini, sehingga hasil dari diskusi ini, nantinya akan kita rumuskan menjadi salah satu persayaratan dalam petugas khusus jemaah lansia,” ujar Menag.
“Jadi nanti kita akan siapkan. Namun masih dalam proses dan akan terus kita kaji,” lanjut Menag.
Disampaikan Menag Yaqut, Rencana Perjalanan Haji Tahun 2023 yang disusun oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah berupa daftar tahapan dan jadwal perjalanan ibadah haji selama masa operasional penyelenggaraan haji tahun 2023.
“Rencana Perjalanan Haji tersebut akan dijadikan sebagai acuan penyelenggaraan ibadah haji di dalam negeri dan di Arab Saudi, meliputi jadwal keberangkatan jemaah haji dari tanah air ke Arab Saudi, jadwal pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan pelaksanaan Mabit di Mina, serta jadwal pemulangan jemaah haji dari Arab Saudi ke tanah air,” kata Menag.
Disampaikan Menag, kuota haji Indonesia tahun 2023 ditetapkan sebesar 221.000 orang. “Kuota jemaah haji Indonesia tersebut terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus,” jelas Menag.
Ditambahkan Menag, kuota jemaah haji reguler tersebut direncanakan meliputi jemaah lunas tunda 2020 sebanyak 84.608 jemaah, jemaah lunas tunda 2022 sebanyak 9.864 jemaah, dan jemaah yang belum lunas sebanyak 108.847 jemaah.
“Pelunasan Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dimulai setelah terbitnya Keppres dan KMA BPIH yang kami rencanakan pada minggu ketiga bulan Februari tahun ini,” kata Menag.
Dalam rapat kerja itu, Menag juga memaparkan progres persipaan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023, diantaranya pembinaan Manasik, persiapan Embarkasi Haji, penggunaan maskapai, asuransi jemaah haji, serta akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi.
“Kami menghaturkan ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI yang terhormat atas perhatian dan dukungannya selama ini kepada pemerintah, khususnya dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah,” tandasnya.
Tampak hadir mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, para Staf Khusus, Staf Ahli, Tenaga Ahli Menag, serta para Pejabat Eselon II Kemenag
Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi dan dihadiri 45 anggota komisi, baik secara luring maupun daring.
Anggota Komisi VIII Fraksi PDIP, Selly Andriany mengungkapkan bahwa sarana dan prasarana juga perlu dipersiapkan guna menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah lansia.
“Termasuk juga sarana dan prasarana lansianya juga harus dipersiapkan, karena jemaah-jemaah haji yang diberangkatkan nanti harus dijaga kesehatan dan keselamatannya mulai dari berangkat sampai pulang,” ujar Selly. ***