Connect with us

Nasional

Ribuan Rumah di Barito Kuala Kalsel dan Tiga Desa di di Kapuas Kalteng Terendam Banjir

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Ribuan Rumah di Barito Kuala Kalsel dan Tiga Desa di di Kapuas Kalteng Terendam Banjir

Banjir yang melanda Kecamatan Kuripan, Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng)

FAKTUAL INDONESIA: Ribuan yang mencapai 1.268 rumah warga di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) terdampak banjir kiriman dari Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sementara di Kalteng, tepatnya di Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, ratusan rumah dan fasilitas umum terendam banjir.

Menurut Bupati Barito Kuala (Batola) Bahrul Ilmi sebanyak 1.268 rumah warga terdampak banjir di Kecamatan Kuripan.

“Banjir terjadi di Kecamatan Kuripan tersebut kiriman dari wilayah Kalimantan Tengah,” ujarnya di Marabahan, Kabupaten Batola, Jumat.

Dia mengemukakan,  rumah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Kuripan tersebut akibat bangunan rumah masih rendah.

Advertisement

Saat ini, Bahrul mengungkapkan sebagian masyarakat di Kecamatan Kuripan membangun rumah agak tinggi sehingga tidak terdampak banjir.

Baca Juga : Sungai Barito Meluap, 43 Desa Terendam Banjir Hampir Sepekan, Waspada Kenaikan Debit Air

Diutarakan Bahrul, seperti dilansir laman berita antaranews.com, Pemkab Batola berupaya menanggulangi dampak banjir terhadap ribuan rumah warga di Kecamatan Kuripan tersebut.

“Kalau bisa kita bedah rumah terdampak banjir ini dengan cara meninggikan, maka Insya Allah masyarakat Kecamatan Kuripan tidak akan terdampak banjir lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bahrul menuturkan pihaknya berupaya mengatasi masalah tersebut dengan dukungan seluruh elemen termasuk pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun masyarakat.

“Kita berupaya mengatasi hal ini agar di tahun depan tidak terjadi lagi banjir yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Advertisement

Sementara, Camat Kuripan Zulfikar mengapresiasi kedatangan Bupati Batola guna meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Kuripan.

“Kami merasa berbahagia dan berbangga atas kehadiran bapak bupati dan rombongan. Alhamdulillah kami juga merasa bangga dan bahagia atas tindak lanjut terhadap warga kami yang terdampak tingginya debit air kiriman dari Kalteng,” terangnya.

Dia berharap program Bupati Batola bisa berjalan lancar terutama bagi warga Kecamatan Kuripan yang terdampak banjir pada empat desa, yakni Desa Jambu Baru, Desa Asia Baru, Desa Rimbun Tulang dan Desa Tabatan Baru.

Baca Juga : Kali Wanggu Kendari Sultra Meluap Menyebabkan 50 KK Tergenang Banjir, Tana Toraja Darurat Tanah Longsor

Tinggi Air Hingga 200 Cm

Banjir luapan sungai merendam ratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum di tiga desa di Kecamatan Kapuas Murung dan Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Advertisement

“Laporan yang kami terima, banjir terjadi pada Senin (28/4) di tiga desa, yakni Desa Palangkau Lama dan Baru Kecamatan Kapuas Murung, dan Desa Dadauh, Kecamatan Dadahup,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Ahmad M Saribi di Kuala Kapuas, Jumat.

Seperti dikutip dari laman berita antaranews.com, banjir yang melanda di tiga desa itu diakibatkan oleh curah hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir yang memicu meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Kapuas.

Untuk korban terdampak di Desa Palangkau Lama ada sebanyak 77 kepala keluarga atau 244 jiwa, Desa Palangkau Baru 223 KK atau 577 jiwa dan Desa Dadahup 1.047 KK atau 3.338 jiwa.

Sementara itu, kerugian material di Desa Palangkau Lama, rumah terendam ada sebanyak 64 unit, dan fasilitas umum terendam ada 7 unit, Desa Palangkau Baru, rumah terendam ada 70 unit, dan Desa Dadahup rumah terendam ada 105 unit dan fasilitas umum terendam 6 unit.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kapuas sudah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak banjir, melakukan pengecekan dan pendataan ke desa-desa serta memberikan imbauan kepada masyarakat terkait menggunakan alat elektronik dan bahaya binatang buas saat terjadi banjir.

Advertisement

Baca Juga : Nahas, Pulang dari Pemetaan Geologi 10 Mahasiswa UNG Terseret Banjir Bandang Bone Bolango, 3 Meninggal

“Untuk kondisi terkini di Desa Palangkau Lama, banjir yang terjadi sejak (19/4) dengan tinggi air 20 hingga 25 centimeter, banjir merendam sebagian pemukiman warga, jalan umum dan fasilitas umum. Tinggi air dipengaruhi oleh pasang surat DAS Kapuas, akibat kejadian ini akses jalan umum menuju desa terputus. Untuk aktifitas masyarakat masih berjalan normal,” katanya.

Desa Palangkau Baru, banjir yang terjadi sejak (19/4) dengan ketinggian air 20 hingga 200 centimeter banjir merendam sebagian permukiman warga, jalan umum dan jalan umum desa.

Tinggi air dipengaruhi oleh pasang surut DAS Kapuas. Akibat kejadian ini, akses feri penyeberangan dari desa ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan terputus.

Kemudian, Desa Dadahup, banjir yang terjadi sejak (2/4) merendam sebagian permukiman warga dan fasilitas umum, tinggi air dipengaruhi oleh pasang surut DAS Kapuas.

“Saat pengecekan pada tanggal Selasa (29/4), debit air mengalami peningkatan, aktivitas masyarakat masih berjalan dengan normal,” ujarnya.

Advertisement

Ditambahkannya, dalam kebutuhan yang mendasar akibat bencana banjir tersebut, dibutuhkan makanan siap saji atau sembako, pakaian, selimut, matras, terpal, obat-obatan, kebutuhan bayi atau balita seperti makanan pendamping ASI, susu dan popok.***

Lanjutkan Membaca
Advertisement