Connect with us

Nasional

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Dini Hari dan Siang, Lontaran Abu Vulkanik Sampai 1,5 Km

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Dini Hari dan Siang, Lontaran Abu Vulkanik Sampai 1,5 Km

Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) erupsi dua kali pada Kamis (9/10/2025) dengan melontarkan abu vulkanik setinggi di atas 1 km. (Foto : Istimewa)

FAKTUAL INDONESIA: Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi sebanyak dua kali pada Kamis (9/10/2025) dini hari dan siang hari.

Dalam dua kali erupsi itu Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar melontarkan abu vulkanik setinggi 1 km lebih.

Petugas Pos Gunung Api (PGA) Ahmad Rifandi di Padang, Kamis mengemukakan, gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut juga meletus pada Kamis dini hari pukul 02.21 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 1,2 kilometer.

Baca Juga : Enam Kali Erupsi, Gunung Semeru Berpotensi Tebarkan Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29,4 milimeter dengan durasi sekitar 42 detik.

Menurut Rifandi, Gunung Marapi kembali erupsi siang hari sekitar pukul 12.18 WIB dengan lontaran abu vulkanik lebih tinggi lagi yang mencapai  1,5 km.

Advertisement

“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 12.18 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak gunung,” kata Rifandi.

Baca Juga : Letusan Gunung Semeru Paling Tinggi Dibanding Erupsi Lewotobi Laki-laki dan Marapi

Dari laporan PGA setempat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24,9 milimeter serta durasi sekitar 1 menit 34 detik.

Seperti dilansir VOI, saat ini Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Baca Juga : Erupsi Lagi Selasa, Lontaran Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Meningkat dari 300 menjadi 2.000 Meter

Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Advertisement

Tidak hanya itu apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Peringatan ini bukan tanpa alasan. Pada 11 Mei 2024 lalu, banjir lahar dingin dari Gunung Marapi menelan puluhan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah di sejumlah daerah. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement