Connect with us

Nasional

Gempa M 6,6 di Maluku Belum Tunjukkan Aftershock, Tidak Berpotensi Tsunami

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Peta gempa berkekuatan M 6,6 di wilayah Maluku pukul 16.37.35 WIB, Jumat (17/2/2023), berlokasi di laut pada jarak 124 km arah barat daya Maluku Tenggara, pada kedalaman 32 km

Peta gempa berkekuatan M 6,6 di wilayah Maluku pukul 16.37.35 WIB, Jumat (17/2/2023), berlokasi di laut pada jarak 124 km arah barat daya Maluku Tenggara, pada kedalaman 32 km

FAKTUAL-INDONESIA: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan magnitude (M) 6,6 mengguncang wilayah Maluku tenggara barat, Maluku, belum menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga Jumat (17/2/2023) pukul 17.00 WIB.

Selain itu gempa dangkal dengan M 6,6 Maluku itu dari pemodelannya menunjukkan tidak berpotensi tsunami.

Menurut BMKG, gempa dengan M 6,6 Maluku itu  akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Jumat.

Dari pantauan media, antaranews.com melaporkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,58 Lintang Selatan; 132,08 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 km arah barat daya Maluku Tenggara, Maluku, pada kedalaman 32 km.

Advertisement

Gempa yang terjadi pada pukul 16.37.35 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 6,4.

Ia memaparkan, dampak gempa bumi itu dirasakan di daerah Saumlaki, Dobo, Kei, Sorong, Kaimana dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Selain itu, dampak gempa dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) terasa di daerah Banda.

Daryono mengatakan hasil monitoring BMKG hingga pukul 17.00 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia menambahkan, masyarakat diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Advertisement

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Seperti dilansir iNews.id, sejumlah warga Maluku Tenggara berhamburan ke luar rumah usai diguncang gempa magnitudo (M) 6,6 itu. Guncangan terasa hingga Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.   Guncangan gempa terasa kurang lebih 10 menit. Para warga panik lantaran guncangan gempa dirasakan cukup kencang.

“Iya, gempanya kuat sekali. Warga di sini juga berhamburan keluar rumah,” kata warga sekitar, Rony, kepada iNews.id.  ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement