Connect with us

Nasional

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Sudah Tak Biasa Masih Berpotensi Meletus Lagi

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Sudah Tak Biasa Masih Berpotensi Meletus Lagi

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sesuatu yang tidak biasa karena belum pernah terjadi sebelumnya

FAKTUAL INDONESIA: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sesuatu yang tidak biasa.

Demikian penilaian Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi Wijaya.

Sementara itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, masih berpotensi mengalami erupsi susulan

Hadi saat ditemui ANTARA di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, Flores Timur, Rabu, menjelaskan erupsi yang terjadi di gunung berapi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, di mana jenis erupsinya merupakan erupsi eksplosif yang melontarkan batu-batu pijar.

Baca Juga : Pemerintah Siapkan Dana Rp 135 Juta untuk Ahli Waris Korban Meninggal Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

“Tadi kita lihat lubang sampai 13 meter diameternya, dengan kedalaman hingga 5 meter,” katanya menceritakan dampak yang ditimbulkan oleh erupsi tersebut.

Advertisement

Pada dampak yang lain, lanjut Hadi, terlihat pula sekolah yang hancur akibat dihujani benda yang berasal dari dalam perut bumi tersebut.

“Kenapa sekolah hancur? Saya kira seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, yang ambruk karena tebalnya abu vulkanik, tapi ini tidak. Ini karena adanya lontaran batu pijar, sehingga mampu membentuk lubang sampai 5 meter tadi, ini luar biasanya,” jelasnya.

Menurut Hadi, kejadian tersebut belum pernah ada di Gunung Lewotobi Laki-laki sebelumnya, sehingga hal ini menjadi di luar perkiraan.

Oleh karena itu, ia menyebut pihaknya akan melakukan analisis dan kajian yang mendalam terkait apa yang sebenarnya terjadi di gunung tersebut.

Ia menyebutkan pihaknya memiliki ahli ilmu bumi yang akan segera melakukan penelitian terhadap gunung itu.

Advertisement

“Jadi, kita memiliki tim yang kita bangun secara komplit dan komprehensif untuk dapat melakukan yang terbaik,” ucap Hadi Wijaya.

Sebelumnya, erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan kali ini mengakibatkan peningkatan status gunung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).

Baca Juga : Pemerintah Larang Masyarakat Sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki Mendekat dalam Radius 7 Kilometer

Erupsi Susulan

Masih seperti dilansir antaranews.com, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan berdasarkan data visual dan instrumental terbaru, tercatat adanya letusan, hembusan, serta aktivitas gempa vulkanik yang menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada status awas.

“Karena status awas artinya masih ada suplai magma dari dalam ke permukaan,” kata Wafid saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Advertisement

Wafid mengungkapkan meski ada sedikit penurunan dalam aktivitas gempa, secara visual masih terlihat kolom asap yang mencapai 300 hingga 1.000 meter dari puncak.

Oleh karena itu, kata dia, Badan Geologi masih mempertahankan radius aman yang harus dikosongkan yakni 7 kilometer dari puncak gunung.

“Kalau aktivitas terus kami pantau sehingga kalau ada kegiatan-kegiatan yang meningkat itu masih terbaca dari instrumental maupun secara visual. Jadi kemungkinan semuanya akan bisa terjadi, (potensi erupsi) masih ada,” kata dia.

Dia mengungkapkan saat ini pihaknya bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penyisiran di area radius berbahaya guna memastikan tidak ada penduduk atau aktivitas di wilayah tersebut.

Baca Juga : Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT: Korban Tewas jadi 10 Orang, Pemkab Flores Timur Tetapkan Status Gawat Darurat

“Apakah masih ada kegiatan-kegiatan atau penduduk yang ada di sekitar itu atau rumah-rumah seperti apa yang terjadi sebagai dampak dari letusan gunung api,” katanya.

Advertisement

Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan statusnya menjadi level IV (Awas) mulai Ahad (3/11) pukul 24.00 Wita. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas periode 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan,” katanya. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement