Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: Kabupaten Landak Kalbar Siaga Banjir Susulan, 3.000 Lebih Warga Mengungsi

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Pemukiman warga di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dan sekitarnya terendam bajir dan mengakibatkan ribuan masyarakat mengungsi karena rumah mereka terendam banjir

Pemukiman warga di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dan sekitarnya terendam bajir dan mengakibatkan ribuan masyarakat mengungsi karena rumah mereka terendam banjir

FAKTUAL INDONESIA: Air dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm – 1 meter merendam pemukiman warga di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar)  dan sekitarnya akibat banjir setelah hujan deras mengguyur daerah itu selama dua hari.

Warga dan pemerintah daerah di Kabupaten Landak, Kalbar, diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan atas adanya potensi bencana banjir dan longsor susulan.

Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Daniel mengatakan sebanyak 875 kepala keluarga yang terdiri dari 3.421 warga mengungsi akibat banjir yang terjadi di daerah tersebut.

“Sebanyak 875 KK ini berasal dari 37 desa dari 5 kecamatan di Kabupaten Landak, di mana mereka rumah mereka dan sejumlah fasilitas umum terdampak banjir dan saat ini mengungsi di kantor camat Ngabang,” kata Daniel di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan, tingginya intensitas curah hujan yang terjadi dua hari terakhir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) berdampak ribuan masyarakat terpaksa harus mengungsi di Kantor Kecamatan Ngabang, karena rumah mereka terendam banjir.

Advertisement

Daniel mengatakan, berdasarkan informasi yang di terima pihaknya dari masyarakat, ada 4 titik pengungsian, namun data yang baru masuk ke pihak BPBD Kalbar, baru 1 titik tempat pengungsian yaitu Kantor Kecamatan Ngabang, sementara 3 lokasi pengungsian warga ini masih kami cari.

Terkait banjir di Kabupaten Landak, BPBD Kalbar sudah membentuk tim untuk diturunkan ke beberapa kabupaten yang terdampak banjir. Sampai hari ini ketinggian air di beberapa lokasi banjir ini bervariasi antara 50 cm sampai 1 meter.

“Saat ini sudah ada petugas gabungan yang terdiri dari BPBD dan PMI Kalbar, BPBD, PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Landak secara bersama-sama melakukan asesmen dan kajian cepat terkait masyarakat yang masih mengungsi di 3 titik lainnya yang belum diketahui lokasinya,” katanya.

BPBD Kalbar mengimbau masyarakat, khususnya kepala desa setempat jika ada warganya yang mengungsi untuk segera melaporkannya ke pemerintah kecamatan secara berjenjang, supaya lokasi pengungsian itu di koordinir, baik logistik maupun bantuan kesehatan, bisa di pantau dengan baik.

“Untuk itu, kami juga meminta kepada BPBD setempat untuk segera mendata warganya yang terdampak banjir, agar bisa lebih cepat mendistribusikan logistik terhadap warga yang terdampak banjir,” kata Daniel.

Advertisement

Siaga Banjir Susulan

Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga dan pemerintah daerah di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), untuk meningkatkan kesiapsiagaan atas adanya potensi bencana banjir dan longsor susulan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan

bencana susulan dimungkinkan terjadi merujuk hasil prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang melaporkan Kabupaten Landak dan sekitarnya berpotensi dilanda hujan intensitas lebat, Sabtu (25/5).

“Menyikapi hal tersebut maka kami mengimbau kepada warga setempat supaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi banjir susulan serta longsoran di titik lainnya,” kata dia.

Advertisement

Dalam imbauannya BNPB mengharapkan kepada warga untuk selalu memperhatikan dan mengikuti perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca BMKG, serta mematuhi arahan atau panduan dari pemerintah Kabupaten Landak yang telah menerapkan Status Tanggap Darurat selama 45 hari terhitung mulai tanggal 22 Mei – 6 Juli 2024.

Bila hujan telah mengguyur lebih dari 120 menit dan jarak pandang menurun hingga kurang dari 100 meter, maka masyarakat di pesisir sungai/lereng bukit diharapkan untuk segera berlindung atau mengevakuasi diri karena kondisi demikian membuka kemungkinan terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan lainnya.

Tim Pusdalops BNPB melaporkan ada lima Kecamatan di Kabupaten Landak; Ngabang, Jelimpo, Kuala Behe, Air Besar, dan Sengah Temila yang dilanda bencana banjir disertai tanah longsor setelah diguyur hujan intensitas lebat pada Rabu (22/5).

Banjir tersebut saat ini sudah berangsur surut setelah sebelumnya menggenangi sebanyak 2.150 rumah warga dengan ketinggian muka air mencapai 1,7 meter.

Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa alam itu namun berdasarkan data sementara BNPB, setidaknya lima keluarga yang mengungsi ke posko pengungsian di Kantor Kecamatan Ngabang karena rumah mereka terdampak banjir cukup parah. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement