Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: 50 Ha Lahan Pertanian Rusak, Jalan Nasional Padang-Bukittinggi Putus

Gungdewan

Diterbitkan

pada

50 hektare lahan pertanian di Kabupaten Agam rusak dan akses jalan nasional dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi dan sebaliknya via Kabupaten Padang Pariaman terputus pascabanjir lahar dingin pada Minggu (12/5/2024) dini hari

50 hektare lahan pertanian di Kabupaten Agam rusak dan akses jalan nasional dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi dan sebaliknya via Kabupaten Padang Pariaman terputus pascabanjir lahar dingin pada Minggu (12/5/2024) dini hari

FAKTUAL INDONESIA: Terjangan banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengakibatkan lahan pertanian rusak dan jalan nasional tertimbun serta putus.

Banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar ini juga menelon korban jiwa 27 orang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat seluas 50 hektare lahan pertanian mengalami rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sabtu (11/4) sekitar pukul 21.15 WIB

Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan seluas  50 hektare lahan pertanian yang rusak berupa sawah, cabai dan lainnya berada di Kecamatan Candung.

“Ini berdasarkan data sementara yang kami peroleh dari pemerintah kecamatan dan pendataan masih berlanjut, termasuk kerugian,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, banjir lahar dingin akibat curah hujan cukup tinggi melanda empat kecamatan sekitar Gunung Marapi, yakni Ampek Koto, Canduang,  ​​​​Sungai Pua dan Ampek Angkek. ​​​​​

Di  Kecamatan Ampek Koto material banjir mengenangi ruas jalan di Nagari Koto Tuo. Banjir juga menggenangi rumah warga dan tempat usaha sebanyak 20 unit, SD N 03 Koto Tuo, kantor BMT, Polindes Galudua, Masjid Al Ikhsan Galudua, Surau Angku Aluma

“Warga mengungsi sebanyak 60 jiwa ke SMPN 1 Koto Tuo dan tiga warga luka-luka,” katanya.

Selanjutnya, di Kecamatan Canduang mengakibatkan 90 unit rumah terendam banjir di Nagari Bukik Batabuah, satu mushala rusak, jembatan hanyut satu, jembatan di Lasi hanyut dan satu rumah ditimbun lumpur.

Lalu di Kecamatan Sungai Pua material banjir menggenangi jalan dan rumah warga. Untuk korban sementara 10 jiwa, empat orang sudah dibawa ke rumah sakit, tiga orang meninggal dan satu orang kondisi belum ada informasi.

Advertisement

Satu masjid rusak ringan, satu TK rusak ringan, rumah rusak berat 10 unit dan rusak ringan 15 unit.

Kemudian, di Kecamatan Ampek Angkek tepatnya di Nagari Batu Taba, Ampang Gadang, Balai Gurah, Biaro Gadang dan Lambah.

Akibatnya 18 unit rumah rusak, kerbau mati empat ekor, kambing dua ekor, warga terdampak 70 jiwa dan satu orang meninggal dunia.

Warga yang diungsikan sebanyak 25 kepala keluarga,” katanya.

Padang-Bukittinggi Terputus

Advertisement

Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman memastikan akses jalan nasional dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi dan sebaliknya via Kabupaten Padang Pariaman terputus pascabanjir lahar dingin pada Minggu (12/5) dini hari.

“Saya pastikan jalan di Lembah Anai putus. Artinya masyarakat tidak bisa mengakses jalan dari Padang Pariaman atau Kota Padang menuju Bukittinggi melewati Air Terjun Lembah Anai,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol di Padang Pariaman, Sumbar, Minggu. AKBP Faisol mengatakan hujan deras pada Sabtu (11/5) malam menyebabkan banjir lahar dingin di sejumlah titik. Imbasnya ruas jalan nasional tepatnya di sekitar Air Terjun Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar ambles dan terputus.

“Saya pastikan masyarakat tidak bisa melintasi jalur Air Terjun Lembah Anai karena jalannya ambles,” kata dia mengingatkan.

Bagi masyarakat yang ingin menuju Kota Bukittinggi, Kapolres menyarankan untuk melalui jalur Kelok 44 atau Danau Maninjau Kabupaten Agam. Selain itu, pengendara juga dapat melintasi jalur alternatif via Malalak, Kabupaten Agam dan via Sitinjau Lauik.

“Kami sarankan masyarakat melewati Kelok 44 dan Sitinjau Lauik,” saran dia.

Advertisement

Jalan provinsi yang menghubungkan Kota Padang Sumatera Barat menuju Kota Bukittinggi tepatnya di Jorong Limo Badak, Nagari atau Desa Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam tertimbun tanah longsor akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu, Sabtu sekitar pukul 19.10 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung Sabtu mengatakan, material tanah longsor menutupi akses jalan provinsi sepanjang 12 meter dengan ketinggian mencapai 3-4 meter.

“Jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat, karena masih tertimbun tanah longsor,” katanya.

Ia menjelaskan, BPBD Agam telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan nagari untuk pendataan.

Setelah itu berkoordinasi dengan Balai Jalan Wilayah Bukittinggi untuk membersihkan material tanah longsor.

Advertisement

“Kita telah melakukan koordinasi dengan Balai Jalan untuk menurunkan alat berat dalam membersihkan material tanah longsor,” katanya.

Ia mengakui tanah longsor yang menimbun jalan provinsi itu akibat curah hujan cukup tinggi melanda Agam semenjak Sabtu sore.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.

“Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,” kata Gubernur. Berdasarkan data sementara, banjir yang melanda tiga daerah di Sumbar masing-masing Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang relatif dekat dari lokasi bencana di tiga daerah tersebut. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement