Nasional
Banjir dan Longsor Timpeh Dharmasraya Rendam 6 Sekolah, 1.896 Jiwa Terdampak
FAKTUAL-INDONESIA: Hujan deras yang melanda kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sejak Kamis (9/3/2023) malam hingga Jumat (10/3/2023) pagi,
selain menyebabkan banjir juga bencana tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, menyatakan, evakuasi korban menghadapi kendala karena akses utama menuju lokasi tidak dapat dilalui kendaraan.
Kepala Bidang Analisis Kebencanaan BPBD Dharmasraya, Ardinus Efendi mengatakan bencana banjir merendam sejumlah fasilitas umum, diantaranya fasilitas sekolah enam unit, fasilitas ibadah, dan polindes dua unit.
Menurut laporan antaranews.com, BPBD mencatat sebanyak 1.896 jiwa terdampak akibat banjir di Kecamatan Timpeh.
“Data sementara sampai pukul 14.00 WIB jumlah kepala keluarga yang terdampak mencapai 550 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 1.986 jiwa,” kata Ardinus Efendi, di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menjelaskan warga yang terdampak tersebut tersebar di empat nagari (desa adat), diantaranya Nagari Taratak Tinggi 392 KK dengan 1.097 jiwa, Nagari Timpeh 62 KK 229 jiwa.
Kemudian Nagari Tabek 152 KK 492 jiwa, dan Nagari Ranah Palabi tujuh KK dengan 28 jiwa.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
BPBD Dharmasraya bersama seluruh pihak terkait masih memfokuskan upaya evakuasi dan penyaluran bantuan terhadap warga yang terdampak banjir, lanjut dia.
“Kendala yang hadapi saat evakuasi adalah akses utama menuju lokasi tidak dapat dilalui kendaraan,” katanya.
Ia menyebutkan hujan deras yang melanda kecamatan setempat sejak Kamis malam pukul 22.00 WIB sampai Jumat pagi pukul 06.00 WIB selain menyebabkan banjir juga bencana tanah longsor.
“Untuk pembersihan material longsor di Bukit Lantak masih belum mendapat informasi, namun sudah dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pekerja Umum untuk mendatangkan alat berat,” katanya.
Ia menambahkan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Dharmasraya sejak Kamis malam juga menyebabkan banjir di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Tiumang dan Kecamatan Pulau Punjung.
Banjir melanda sejumlah nagari (desa adat) di Kecamatan Timpeh, menyusul tingginya curah hujan yang terjadi sejak Kamis (9/3) malam, yang diperkirakan menyebabkan ratusan rumah terendam.
“Banjir terjadi akibat hujan deras yang memicu meluapnya air Sungai Batang Timpeh,” kata Camat Timpeh Riski Rulien Putra, di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menyampaikan bencana alam banjir diantaranya terjadi di sejumlah titik di Nagari Tabek, Nagari Taratak Tinggi, Nagari Timpeh, dan Nagari Payubarangan. Titik banjir yang cukup parah terjadi di Timpeh, Ranah Palabi dan Tabek.
Ia menyebutkan banjir di daerah tersebut sudah terjadi Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Diperkirakan ratusan rumah dan beberapa fasilitas umum serta sekolah terendam banjir.
“Aktivitas di Kecamatan Timpeh Lumpuh, air sudah masuk ke rumah warga, fasilitas pemerintah, sekolah, dan memutus akses jalan utama di Kecamatan Timpeh,” katanya.
Selain itu, kata dia, longsor juga melanda Bukit Lantak di Nagari Tabek sehingga memutus akses menuju Kecamatan Pulau Punjung ataupun arah sebaliknya. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalan tersebut.
Menurutnya pemerintah daerah sedang mengupayakan evakuasi dan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir dan pembersihan material longsor di Bukit Lantak, termasuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
“BPBD Dinas Sosial, dan Tagana sudah dilokasi sejak pagi, begitu juga informasinya berat sudah menuju titik longsor. Sampai saat ini kita masih berusaha menuju titik.lokasi,” katanya.
Berdasarkan informasi dari grup Whatsapp Tim Reaksi Cepat (TRC) banjir juga terjadi Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung.
“Pantauan kami di lapangan untuk banjir di Kampung Surau Nagari Gunung Selasih sudah mulai surut,” anggota Koramil Pulau Punjung, Joko melalui grup Team Reaksi Cepat Bencana. ***